Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 25 MEI 2024 • 11:38 WIB

Temuan Baru Ungkap Rahasia di Balik Asal Usul Badai Matahari, Ada 'Lautan' Gas yang Jadi Medan Magnet

lustrasi medan magnet pada matahari (Dok. NASA)

INDOZONE.ID - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa medan magnet matahari, yang bertanggung jawab atas fenomena badai matahari dan aurora yang memukau, mungkin berasal dari kedalaman yang lebih dangkal di dalam bintang daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Para ilmuwan menemukan bahwa sekitar 30% bagian terluar matahari, yang merupakan “lautan” gas berputar, berperan penting dalam pembentukan medan magnet.

Studi yang membandingkan model teoritis dengan pengamatan dari pesawat ruang angkasa SOHO menunjukkan bahwa medan magnet matahari dihasilkan di dekat puncak “lautan” gas ini, kurang dari 5% ke dalam dari permukaan matahari, atau sekitar 20.000 mil (32.000 km).

Baca Juga: Mengenal 'Red Sprite', Fenomena Langit Paling Misterius Muncul saat Badai Petir Besar

Temuan ini memberikan wawasan baru tentang proses dinamis matahari dan dapat meningkatkan prediksi badai matahari, yang esensial untuk melindungi infrastruktur teknologi seperti jaringan listrik, komunikasi radio, dan satelit.

Medan magnet matahari yang terus berubah memicu pembentukan bintik matahari dan jilatan api matahari, yang melontarkan partikel bermuatan panas ke luar angkasa. Geoffrey Vasil, ahli matematika terapan dan komputasi dari Universitas Edinburgh, menjelaskan bahwa 5% hingga 10% teratas matahari adalah wilayah yang ideal untuk menghasilkan medan magnet melalui proses astrofisika yang menakjubkan.

Dilansir dari Reuters, pola aliran rotasi plasma terionisasi di dalam matahari berperan kunci dalam pembentukan medan magnet. Meskipun mekanisme pasti di balik dinamo matahari masih menjadi misteri, gerakan plasma ini diyakini mampu meregenerasi dan mempertahankan medan magnet matahari, menurut fisikawan teoretis Daniel Lecoanet dari Northwestern University.

Baca Juga: Baca Juga: Siap-Siap! Ilmuwan Perkirakan Badai Matahari Akan Menghantam Bumi Besok, Ini Dampaknya

Medan magnet matahari mengalami siklus 11 tahunan, dengan bintik matahari muncul dan menghilang, menjadikan matahari sebuah “jam magnet raksasa”. Namun, cerita lengkap tentang proses ini masih belum terungkap sepenuhnya.

Sejarah penelitian medan magnet matahari dimulai dengan Galileo yang melakukan pengamatan bintik matahari pada tahun 1612, dan dilanjutkan oleh astronom George Hale yang menetapkan sifat magnetis bintik matahari pada awal abad ke-20.

Badai matahari yang terjadi bulan ini tidak berdampak pada infrastruktur teknologi Bumi, namun peristiwa seperti Peristiwa Carrington pada tahun 1859 menunjukkan potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh badai matahari yang lebih dahsyat.

Baca Juga: Iklim yang Panas Bisa Lahirkan Badai Tropis Atlantik yang Kuat? Ini Kata Peneliti

Para peneliti memperingatkan bahwa badai matahari yang cukup kuat dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada satelit dan jaringan listrik.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Temuan Baru Ungkap Rahasia di Balik Asal Usul Badai Matahari, Ada 'Lautan' Gas yang Jadi Medan Magnet

Link berhasil disalin!