Perkiraan Munculnya Selat Muria
INDOZONE.ID - Badan riset dan inovasi nasional (BRIN) mengungkap bahwa pembabatan hutan secara besar-besaran selama era kolonial telah menyebabkan proses sedimentasi yang mengakibatkan selat Muria berubah menjadi daratan.
Eko subowo dari pusat riset kebencanaan geologi BRIN menjelaskan bahwa mulai dari abad ke-7, pembabatan hutan dan erosi di selatan Selat muria dan lereng gunung muria telah mengisi daratan Selat dengan material erosi yang menyatukan Pulau Jawa dengan Pulau Muria.
Baca Juga: Ternyata Bukan Segi Lima, Bentuk Bintang Sebenarnya Bulat? Simak Faktanya Disini!
Sedimentasi tersebut membuat tanah di area Demak menjadi lunak dan belum padat, seehingga bangunan di atasnya mudah ambles.
Selain itu kegiatan berlebihan dalam pengambilan air tanah dikawasan Demak hingga Kudus telah menyebabkan penurunan muka tanah yang signifikan.
Baca Juga: Mumi Tercantik Dunia: Rosalia Lombardo, Sleeping Beauty dari Palermo
Sementara perubahan iklim dan pencairan es di kutub menambah naiknya muka air laut yang dapat mengancam kemunculan kembali Selat muria.
Namun, Eko menegaskan bahwa banjir besar yang sering melanda Demak hingga kudus bukanlah indikasi dari kemunculan kembali Selat muria melainkan akibat dari cuaca ekstrem dan sedimentasi.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/@lingkarjateng.id