Kategori Berita
Media Network
Minggu, 04 MEI 2025 • 20:15 WIB

Ajian Puter Giling: Mantra Pemanggil Cinta yang Kandas, Tapi Apa yang Datang?

Ilustrasi Ajian Puter Giling.

INDOZONE.ID - Malam turun pelan di Desa Wonosari, sunyi dan dingin seperti kenangan yang susah dilupain.

Di sebuah rumah kayu yang udah dimakan usia, Abinaya duduk bengong di teras. Tangannya megang segelas kopi yang udah dingin sejak lama, tapi dia nggak minum.

Matanya kosong, ngeliatin pekarangan yang gelap gulita seperti nunggu sesuatu, atau mungkin seseorang.

Udah tiga bulan Lestari pergi. Cewek yang udah nemenin hidup Abinaya sejak zaman putih abu-abu itu mendadak menghilang. 

Awalnya cuma bilang mau merantau, tapi abis itu hilang kontak. Nggak ada kabar, nomor mati, DM nggak dibales.

Sampai akhirnya Abinaya liat foto Lestari di medsos. Senyum bareng cowok kota, katanya sih pengusaha. Batin Abinaya seperti digerus pelan-pelan, bukan marah, tapi hancur pelan dari dalam.

Di warung kopi desa, takdir mempertemukannya dengan sosok misterius yaitu Simbah dari ujung hutan.

Orang-orang takut deketin dia, katanya sih dulunya santri sakti yang bawa ilmu dari tanah seberang.

Simbah cuma bilang satu hal, “Kowe lagi goleking sing ilang, yo?” yang artinya "Kamu sedang mencari yang hilang ya?" Abinaya cuma angguk pelan. Dari situ, Simbah ngasih tawaran berupa Ajian Puter Giling.

Yuk simak kisah Ajian Puter Giling dilansir dari YouTube @Tos Nusantara selengkapnya!

Baca Juga: Rahasia Ajian Rawa Rontek: Ilmu Kebatinan yang Bikin Pemiliknya Abadi, Fakta atau Mitos?

Awal Kisah Ajian Puter Giling

Kata Simbah, ajian itu bisa bawa orang yang pergi untuk pulang. Tapi ada syaratnya.

Harus puasa 3 hari, ritual di malam hari, dan tembang Jawa kuno yang harus dibacakan waktu tengah malam di perempatan. “Tapi nek ora siap atimu, bisa digiling nganti lebur” artinya "Tapi jika hatimu tidak siap, bisa dihancur leburkan", kata Simbah pelan.

Abinaya tetap jalanin. Malam keempat, dia duduk bersila di tengah perempatan, pakai kain hitam, mulutnya lirih melantunkan tembang.

Dunia seperti berhenti berputar. Angin nggak gerak, jangkrik pun mingkem. Lalu dia muncul, Lestari sang pujaan hati.

Ia berdiri di ujung jalan. Diam, menatap Abinaya. Tapi ada yang beda. Tatapannya kosong, gerakannya lambat seperti bayangan.

Meski aneh, Abinaya tetap membawanya pulang. Cintanya udah kelewat dalam buat berpikir jernih.

Hari-hari pertama Lestari kembali seperti mimpi indah. Tapi pelan-pelan, mimpi itu berubah jadi mimpi buruk. Lestari nggak pernah nanya kabar, nggak cerita apa pun.

Dia diam dan tiap malam, ada aja kejanggalan. Suara tangis di ruang depan, mata merah, darah di sudut bibir.

Baca Juga: Misteri Ajian Brajamusti, Ilmu Sakti yang Konon Bisa Hancurin Besi dengan Sekali Pukul!

Ilustrasi Ajian Puter Giling.

Kejadian Ganjit Terus Terjadi

Lalu kejadian makin ganjil yaitu Lestari benci cermin, suka berdiri di bawah pohon pisang sambil komat-kamit, dan suaranya berubah. Kadang berat, kayak dua suara nyatu jadi satu.

Puncaknya, malam bulan purnama. Tetangga teriak-teriak karena ayam peliharaannya ditemukan mati, bulunya dicabut habis, dan anehnya bangkainya ada di bawah jendela rumah Abinaya.

Malam mencekam itu, Abinaya masuk rumah dengan jantung deg-degan. Jejak kaki basah dan berdarah mengarah ke kamar.

Di sana, Lestari duduk diam, peluk lutut, dengan bekas merah di bibir.

Baca Juga: Ajian Waringin Sungsang: Ilmu Kanuragan Peninggalan Sunan Kalijaga yang Melegenda

“Apa Kamu masih cinta aku, Mas?” ucap Lestari. Tapi kali ini suaranya bukan suara Lestari.

Saat Abinaya menatap matanya, dia melihat sesuatu. Bukan sekadar rasa atau kenangan, tapi sesuatu. Bayangan hitam yang bersembunyi di dalam pupil.

Seperti ada wajah lain di balik wajahnya dan saat itu juga, Abinaya sadar bahwa yang kembali bukan cuma Lestari. Tapi sesuatu yang lain, yang nggak seharusnya ada di dunia ini.

"Aku datang karena kau memanggilku," suara itu berat, dalam, dan bikin bulu kuduk berdiri. "Dan kau tidak hanya memanggil cinta, tapi membuka jalan untuk kami."

Baca Juga: Ajian Serat Jiwa: Ilmu Mistis dengan Kekuatan Energi Alam

Akhir Misteri yang Tak Kunjung Usai

Sejak malam itu, Abinaya hidup dalam ketakutan. Setiap pagi, Lestari masih ada. Duduk di dapur, memeluk cangkir teh, tersenyum kecil.

Tapi di balik senyumnya, ada rahasia kelam yang tidak bisa dijelaskan dengan logika. Ia tak makan, hanya minum air putih lalu muntah darah hitam. Tatapannya kosong.

Nah malam-malam berikutnya, Abinaya terus bertanya, apa yang sebenarnya ia panggil malam itu?

Baca Juga: Ajian Rengkah Gunung: Ilmu Sakti dari Tanah Jawa yang Bisa Bikin Gunung Retak!

Ilustrasi Ajian Puter Giling.

Apakah cinta memang bisa dipanggil pulang? Atau justru kita membuka pintu bagi sesuatu yang jauh lebih gelap dari sekadar rindu?

Ajian Puter Giling adalah ajian yang bukan sekadar mantra cinta. Ini perjanjian dan dalam setiap perjanjian mistis, selalu ada harga yang harus dibayar.

Kalau Kamu lagi patah hati, percaya deh mending healing ke gunung atau nonton drama percintaan aja.

Jangan sampai karena kangen, Kamu malah nekat buka jalan yang nggak bisa ditutup lagi. Seperti halnya kisah Ajian Puter Giling ini.

Jangan pernah main-main sama yang namanya Ajian Puter Giling.

Karena cinta yang Kamu panggil pulang mungkin bukan lagi manusia.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ajian Puter Giling: Mantra Pemanggil Cinta yang Kandas, Tapi Apa yang Datang?

Link berhasil disalin!