Kamis, 22 MEI 2025 • 13:50 WIB

Kisah Tsutomu Miyazaki, Pembunuh Sadis di Balik Ribuan Kaset Anime

Author

Kisah Tsutomu Miyazaki, Pembunuh Sadis di Balik Ribuan Kaset Anime.

INDOZONE.ID - Jepang memang dikenal sebagai negara yang aman dan teratur.

Tapi di balik semua ketenangan itu, pernah ada satu kasus kriminal yang bikin seluruh negeri gemetar, yaitu kasus Tsutomu Miyazaki.

Bukan sekadar pembunuh berantai biasa, Tsutomu jadi salah satu pelaku paling mengerikan yang pernah tercatat dalam sejarah Jepang modern.

Lahir pada tahun 1962, Tsutomu mulai beraksi di tahun 1988. Saat itu, ia menculik empat anak perempuan berusia antara 4 hingga 7 tahun.

Baca Juga: Udah Diramal Sejak Lama! 5 Prediksi Baba Vanga Ini Beneran Kejadian di 2024

Tapi yang bikin kasus ini begitu mengganggu bukan cuma soal jumlah korbannya, tapi juga caranya beraksi.

Ia sering berpura-pura jadi orang baik untuk mendekati anak-anak, lalu membawa mereka ke tempat terpencil. Setelah itu, ia melakukan kekerasan ekstrem dari pelecehan hingga mutilasi, bahkan menyimpan bagian tubuh korban untuk ritual pribadi.

Yang bikin publik makin syok adalah temuan polisi saat menangkapnya.

Di rumah Tsutomu, ada ribuan kaset video yang sebagian besar berisi anime, horor, dan konten kekerasan.

Karena itu, media Jepang langsung menjulukinya sebagai “The Otaku Killer”.

Julukan ini sempat memicu stigma negatif ke komunitas otaku, seolah-olah kecintaan terhadap anime bisa dikaitkan dengan tindakan kriminal. Padahal, konteksnya jauh lebih kompleks dari itu.

Tsutomu juga punya kebiasaan merekam adegan kejahatannya. Beberapa rekamannya dianggap sebagai video diary pribadi yang memperlihatkan sisi tergelap pikirannya.

Dari sini, banyak psikolog mulai mendalami kasusnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa ia punya gangguan mental yang cukup berat, termasuk kecenderungan pedofilia.

Ada juga teori yang mengaitkan perilakunya dengan trauma dan isolasi sosial yang ia alami sejak kecil.

Selama proses pengadilan, Tsutomu sering menunjukkan perilaku yang aneh.

Kisah Tsutomu Miyazaki.

Ia tertawa sendiri, kadang berbicara hal yang nggak nyambung, dan sempat mengklaim bahwa dirinya dikuasai makhluk lain.

Tapi setelah melalui pemeriksaan medis dan psikiatris yang panjang, ia tetap dinyatakan bertanggung jawab secara hukum atas perbuatannya.

Setelah bertahun-tahun proses hukum berjalan dan berbagai upaya banding ditolak, Tsutomu akhirnya dieksekusi mati pada tahun 2008.

Kasus ini meninggalkan luka besar di masyarakat Jepang, terutama bagi para orang tua. Banyak yang jadi lebih waspada, dan mulai lebih aktif mengawasi anak-anak mereka.

Baca Juga: Arti Mimpi Seseorang yang Kamu Suka Menurut Psikolog Carl Jung

Di sisi lain, kasus Tsutomu juga mendorong perdebatan besar soal kesehatan mental, hukuman mati, dan bagaimana media menyikapi kasus kejahatan ekstrem.

Meskipun Tsutomu sudah tiada, kisahnya tetap jadi pengingat pahit bahwa kejahatan bisa muncul dari tempat yang nggak kita duga.

Penting banget buat kita semua untuk lebih peka terhadap tanda-tanda bahaya di sekitar, terutama dalam hal perlindungan anak. Kasus ini juga bukti bahwa kesehatan mental bukan hal sepele dan bisa berdampak besar kalau diabaikan.

Semoga kejadian mengerikan seperti ini nggak terulang lagi, yah.

Penulis: Eliani Kusnedi

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram @marikitaungkap