Dennis Rader, Pembunuh Berantai Teror Kansas Selama 30 Tahun: Dikenal sebagai Suami Baik Hati, Ternyata Monster!

Dennis Rader, BTK Killer.

INDOZONE.ID - Ini adalah kisah tentang Dennis Lynn Rader, pria asal Pittsburg, Kansas, Amerika Serikat (AS), kelahiran 9 Maret 1945. Ia adalah putra sulung dari empat bersaudara.

Meski Dennis ditemani oleh ketiga adiknya di rumah, ketidakberadaan orang tua membentuknya Dennis menjadi monster.

Ilustrasi jenazah atau mayat (freepik)

Semua bermula dari kebiasaan Dennis yang suka menyiksa, memutilasi,hingga membunuh hewan.

Kemudian, Ia menunjukkan tanda kelainan seksual, yakni akan terangsang jika melihat seorang wanita diikat dan disiksa.

Dengan kata lain, Dennis adalah seorang sadomasokis. Untuk mengobati kelainan psikis dan seksualnya, Dennis sempat mengabdi sebagai Tentara Angkatan Udara AS.

Memasuki usia pensiun sebagai tentara, Dennis banting setir menjadi teknisi listrik di Wichita. Lalu, dia menikah dengan seorang wanita bernama Paula Dietz.

Dari pernikahannya, Dennis dan Paula dikaruniai dua orang anak, Kerri dan Brian Rawson. Sejak 1971, pernikahan Dennis dan Paula berjalan lancar.

Baca Juga: Kisah Aminah, Pembunuh Berantai Kebayoran Baru yang Menggemparkan 1966

Mereka bisa mengasuh dan merawat kedua anaknya dengan baik. Bahkan, di mata keluarganya, Dennis adalah sosok ayah dan suami yang baik serta teladan.

Suatu ketika di Kansas pada 70-an, tim kepolisian digemparkan dengan berita pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang pembunuh bernama BTK Killer.

Nama tersebut merupakan singkatan dari tiga kata, "Bind, Torture, & Kill". Ketiga kata ini diambil oleh si pelaku berdasarkan metode pembunuhan yang digunakannya.

Pertama, si pelaku akan mengikat korbannya hingga tak berdaya. Selanjutnya, pelaku akan menyiksa korban hingga meninggal dunia.

Jika korbannya laki-laki, pelaku akan melakukan aksinya sesuai "prosedur". Jika korbannya perempuan, pelaku akan melampiaskan hasrat seksual lebih dulu sebelum menghabisi korban.

Selama sekitar 30 dekade, Polisi mencari-cari identitas asli si BTK Killer. Sampai pada 25 Februari 2005, Polisi mengungkap bahwa BTK Killer adalah Dennis.

Terbongkarnya Dennis sebagaiBTK Killer mengejutkan Paula, Kerri, dan Brian. Tanpa mereka sangka, Dennis adalah sesosok monster yang meneror warga Kansas, khususnya di Wichita.

Jejak Kriminal Dennis sebagai BTK Killer

Semuanya dimulai dari 15 Januari 1974, saat Dennis meninggalkan Paula yang sedang tertidur, hanya untuk menjalankan aksi kriminal perdananya.

Dennis membantai sebuah keluarga yang merupakan tetangganya sendiri. Sesuai namanya, Dennis mengikat para korban.

Baca Juga: Kilas Balik Kisah Ryan Jombang: Pembunuh Berantai yang Habisi 11 Korban dan Memutilasinya karena Cinta Terlarang

Pada kasus perdananya, Dennis membunuh sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak. Korbannya bernama Joseph Otero Sr, Julie Otero, Joey Otero dan Josie Otero.

Setelah beraksi, Dennis pulang ke rumah, membersihkan jejak kriminalnya, tidur, lalu terbangun di keesokan harinya dengan menjalankan aktivitas sebagai seorang ayah dan pengurus di sebuah gereja.

Selanjutnya, pada 4 April 1974, Dennis kembali beraksi dengan korbannya yang merupakan kakak-beradik bernama Kathryn Doreen dan Kevin Bright.

Dari sini, Dennis mulai cari perhatian dengan mengirimkan sebuah surat "tantangan". Isinya hanya pengakuan Dennis terhadap aksi kriminalnya, tetapi terdapat sebuah teka-teki yang membingungkan kepolisian, bahkan sampai tiga dekade lamanya.

Aksi Dennis sebagai BTK Killer sempat berhenti selama tiga tahun usai kelahiran anaknya.

Barulah pada 17 Maret 1977, Dennis kembali beraksi dengan menghabisi seorang wanita bernama Shirley Ruth Relford. Selain Shirley, pada tahun yang sama, Dennis juga membunuh seorang wanita lain bernama Nancy Jo Fox.

Memasuki 1978, aksi "Dennis berkembang menjadi skala yang masif. Sebab, dia kembali menantang polisi usai melaporkan perbuatannya lewat saluran TV lokal.

Polisi juga mencoba untuk memancing Dennis keluar dari persembunyiannya lewat penayangan pesan rahasia lewat siaran TV lokal tersebut.

Tujuannya untuk memperingatkan warga agar selalu berhati-hati dengan kedatangan si BTK Killer, tetapi gagal.

Setahun kemudian, Dennis berulah lagi dengan menghabisi nyawa seorang wanita lansia bernama Anna Williams. Kematian Anna menjadi kasus terakhir si BTK Killer di era 1970-an.

Dennis kembali beraksi pada medio 1985-1986 dengan menghabisi dua korban jiwa, yakni Marine Hedge dan Vicki Lynn Wegerle. Sampai pada 1 Februari 1991, jasad dari seorang wanita bernama Dee Davis menjadi korban terakhir dari aksi keji si BTK Killer.

Akhir Perjalanan Dennis Rader si BTK Killer

Walaupun aksi kriminalnya sudah berhenti, Dennis masih terus menantang polisi untuk menangkapnya. Faktanya, Paula menemukan beberapa hal mencurigakan yang disimpan oleh sang Suami.

Bukti pertama yang Paula temukan, adalah temuan koran yang dicoret-coret dan dipotong pada beberapa bagian kata tertentu. Dengan adanya berita tentang BTK Killer, sudah jelas bahwa Paula juga mengikuti perkembangan kasus tersebut.

Satu hal yang jadi ciri khas BTK Killer adalah ejaan katanya yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa. Dengan gaya bahasa itu, si pelaku menantang Polisi secara terang-terangan.

Baca Juga: Mengenang Kasus Robot Gedek: Teror Pembunuh Berantai di Jakarta Era 90-an

Menariknya, Paula beberapa kali memergoki Dennis membuat sebuah surat dengan gaya bahasa yang asal-asalan.

Itu sempat membuat Paula berpikir alasan Dennis menulis surat ala BTK Killer. Akan tetapi, Paula lebih memilih untuk menghiraukan hal itu.

Bukti kedua dan yang paling konkret untuk membuktikan Dennis sebagai BTK Killer adalah kotak rahasia yang disimpan di dalam rumahnya.

Paula sebenarnya sudah tahu dengan keberadaan kotak itu, tetapi memilih untuk mengabaikannya. Padahal, di dalamnya, berisi pakaian dalam milik para korban perempuan, yang dijadikan sebagai trofi atas aksi kriminal Dennis.

Pada akhirnya, Dennis ditangkap pada 25 Februari 2005 usai pencarian polisi selama tiga dekade membuahkan hasil. Dengan total korban mencapai 10 orang, Dennis dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.