Jumat, 13 SEPTEMBER 2024 • 19:59 WIB

Siapa Sangka Kasus Kriminal di Inggris Ini Dilakukan oleh Bocah Berumur 10 Tahun, Berikut Faktanya

Author

Jon Venables dan Robert Thompson

INDOZONE.ID - Pada awal tahun 1993, Inggris dihebohkan dengan kasus penculikan dan pembunuhan seorang anak laki-laki berusia 2 tahun. Jenazah korban ditemukan di sebuah rel kereta api di kota Walton, Liverpool dalam kondisi penuh luka pada sekujur tubuhnya.

Dengan temuan jasad korban yang bernama James Bulger tersebut, Polisi menduga kalau James meninggal karena tertabrak kereta api. Namun, kejadian sebenarnya mengejutkan semua warga Inggris saat itu.

James diketahui dibawa oleh seseorang tak dikenal saat berkunjung ke New Strand Shopping Centre di Bootle. Bersamaan dengan itu, rekaman CCTV Mall menunjukkan bahwa pelaku penculikan James ternyata masih anak-anak.

Baca Juga: Cerita Pohon Ajaib di Museum Keraton Sumenep, Konon Diyakini Mempermudah Keturunan Hanya dengan Menyentuh

Cuplikan rekaman CCTV Mall

Polisi pun melakukan proses investigasi lebih lanjut untuk mencari tahu identitas anak-anak yang jadi pelaku dari kasusnya James. Dan hasilnya, Polisi menemukan identitas pelaku yang tinggal tak jauh dari lokasi penemuan mayatnya James.

Kedua pelaku bernama Robert Thompson dan Jon Venables, yang mana keduanya masih berumur 10 tahun pada saat kejadian.

Jon berusia 10 hari lebih tua dibandingkan Robert, dimana keduanya sama-sama lahir di bulan Agustus 1982. Layaknya kasus kriminal pada umumnya, proses perubahan pelaku bisa menjadi seorang kriminal adalah karena masa lalu mereka yang kelam.

Baca Juga: Kisah Loren Schauers: Pria yang Tubuhnya Terbelah 2 Akibat Kecelakaan Forklift, Berhasil Hidup dan Menikah

Pada kasusnya Robert, Ia sudah ditinggal kabur oleh Ayahnya, membuat sang Ibu menjadi stres dan kerap melakukan percobaan bunuh diri. Sementara Jon, Ia sering disiksa oleh Ibunya sendiri, walaupun Ayahnya Jon masih ada di rumah.

Menurut laporan pihak sekolah, Robert dan Jon diketahui sebagai 2 siswa yang badung. Bahkan saking nakalnya, mereka sudah berani melakukan berbagai macam aksi kriminal, mulai dari mencuri, berbuat onar di tempat umum hingga melakukan upaya penculikan.

Ya, sebelum melakukan penculikan pada James, Robert dan Jon rupanya pernah melakukan upaya penculikan terhadap sepasang Kakak beradik berumur 3 dan 2 tahun.

Kejadiannya terjadi pada 12 Februari 1993 sekitar pukul 15:40 waktu setempat. Robert dan Jon menculik James yang sedang berkunjung ke sebuah toko daging bersama Ibunya.

Di saat Ibunya lengah, Robert dan Jon berhasil membawa kabur James. Dari rekaman CCTV Mall, ketiga anak itu pergi meninggalkan Mall pada pukul 15:42.

Ibunya James sudah berusaha meminta bantuan kepada pihak keamanan Mall untuk mencari keberadaan James. Sampai 30 menit kemudian, James tidak pernah ditemukan.

Baca Juga: Cerita Walikota di Meksiko Menikahi Seekor Buaya dan Gelar Pesta, Diyakini Bawa Keberuntungan

Tidak ada yang menduga kalau ketiga anak itu adalah korban dan pelaku penculikan. Di mata masyarakat yang melihat mereka, ketiga anak tersebut terlihat seperti trio Kakak beradik.

Bahkan ketika Robert dan Jon menyiksa James, aksi mereka disaksikan oleh sejumlah saksi. Yang bisa mereka lakukan hanyalah melerai "perkelahian Kakak beradik" tersebut, tanpa mereka ketahui kejadian sebenarnya dibalik perbuatan mereka.

Ketika dimintai keterangan oleh Polisi, Robert dan Jon melakukan berbagai aksi penyiksaan kepada James, mulai dari memukul, menendang, melempari James dengan batu, mengguyur wajah James dengan cat, mencekoki James dengan baterai dan terakhir menghancurkan kepalanya James dengan batang besi.

Baca Juga: Finalis Miss Switzerland Tewas Dibunuh dan Diblender Suaminya

Kemudian, Robert dan Jon menyimpan jenazah James di rel kereta dan membiarkan jenazahnya terbelah dua oleh kereta yang melintas.

Jenazah James baru ditemukan pada 14 Februari 1993 oleh sekelompok remaja yang sedang bermain di sekitar rel kereta.

Lokasi ditemukannya jenazah James Bulger

Satu metode unik yang dilakukan Polisi dalam mengidentifikasi pelaku adalah dengan melacak absensi murid di beberapa sekolah yang mereka kunjungi. Dan diantara para murid yang tidak masuk sekolah saat kejadian, Robert dan Jon termasuk ke dalam daftar pencarian Polisi.

Baca Juga: Mengungkap Misteri Patung Moai di Pulau Paskah yang Kini Jadi Emoji Kepala Batu Favorit Gen Z!

Beruntung saat Polisi menggeledah rumahnya Robert dan Jon, mereka masih menemukan adanya jejak bekas cat dan darah di pakaian mereka.

Di satu sisi, Robert sempat menyangkal tuduhannya Polisi, tapi di sisi lain, Jon malah blak-blakan mengakui perbuatannya bersama Robert. Dan pada 18 Februari 1993, Robert dan Jon resmi ditangkap meskipun mereka masih berumur 10 tahun.

Orang tuanya James Bulger

Meski sudah dipenjara, pengadilan Inggris masih harus menunggu selama 8 tahun untuk memberikan vonis resmi kepada Robert dan Jon. Dengan begitu, anak-anak tersebut masih menjadi narapidana termuda sepanjang sejarah Inggris.

Selang 8 tahun berikutnya, pengadilan Inggris secara mengejutkan membebaskan Robert dan Jon hanya karena keduanya tidak memiliki motif yang jelas dari aksi kriminalnya. Usai dibebaskan, Robert dan Jon mulai menjalani hidupnya masing-masing dengan identitas yang baru.

Sayangnya hal tersebut tidak berlaku pada Jon, dimana dirinya harus kembali dipenjara pada tahun 2010 dan 2017 karena menyimpan foto kekerasan terhadap anak di bawah umur.

Baca Juga: 4 Kondisi Misterius yang Diduga Akibat Gangguan Makhluk Halus

Sementara Robert, nasibnya masih tidak diketahui sampai sekarang. Bisa dipastikan kalau Robert sudah berada di jalan yang benar.

Selama bertahun-tahun sejak kedua pelaku dibebaskan, Ayahnya James berjuang mati-matian untuk menuntut keadilan atas kematian putranya hingga kini.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Allthatsinteresting.com