INDOZONE.ID - Ini adalah kisah tentang Takahiro Shiraishi, seorang pria asal kota Zama, prefektur Kanagawa, Jepang kelahiran 9 Oktober 1990.
Pada awalnya, Takahiro berprofesi sebagai seorang mucikari yang beroperasi di kawasan Kabukicho, Tokyo.
Akan tetapi, kelakuan Takahiro yang aneh membuat warga Kabukicho ketakutan. Ia bahkan dicap sebagai si mucikari yang mengerikan.
Memasuki bulan Agustus 2017, Takahiro pindah ke sebuah apartemen di kota Zama. Dari sinilah aksi kriminal paling fenomenalnya dimulai.
Baca Juga: Mengenal Jonathan, Kura-kura Tertua di Dunia yang Berumur Lebih dari 190 Tahun
Selama kurang lebih 3 bulan, Takahiro mencari orang di Twitter yang berniat untuk menghabisi nyawanya sendiri.
Setelah menemukan orang yang Ia cari, Takahiro akan menguntit akun orang tersebut dan menawarkan diri sebagai algojo mereka.
Singkat cerita, kepolisian setempat mendapat laporan dari seorang pemuda yang kehilangan saudara perempuannya yang diduga bernama "Yumi".
Polisi memeriksa jejak digital "Yumi" yang diketahui pernah berbalas pesan dengan Takahiro.
Polisi berhasil melacak akun Twitter pribadinya Takahiro, sekaligus apartemen dimana Takahiro tinggal.
Tanpa perlawanan, Takahiro mengakui semua aksi sadisnya, Ia mengaku telah menghabisi nyawa dari 9 orang pemuda dengan rentang usia 15-26 tahun, dimana salah satunya adalah "Yumi".
Baca Juga: Kisah Nepotisme di Zaman VOC: Pengaruh Keluarga Elite dalam Pemerintahan Kolonial
Takahiro mengaku membunuh para korbannya dengan cara dicekik sebelum memutilasi mereka.
Potongan tubuh korbannya ini Ia simpan di dalam kotak es di kamar apartemennya.
Untuk motifnya sendiri, Takahiro mengaku kalau selain menyewakan diri sebagai algojo, Ia juga sebenarnya tertarik untuk berhubungan badan dengan mayat korbannya.
Tapi yang lebih mengerikannya adalah, dari 9 orang korbannya, hanya ada 1 orang laki-laki. Dengan begitu, Takahiro dikategorikan sebagai seorang nekrofilia dan biseksual.
Berdasarkan hasil sidang yang digelar pada 15 Desember 2020, Takahiro resmi divonis hukuman mati.
Namun hingga kini, Ia masih menunggu kapan saatnya dieksekusi. Dalam catatan sejarah kriminal dunia, Takahiro dikenal sebagai The Twitter Killer.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Allthatsinteresting.com