INDOZONE.ID - John Filip Nordlund adalah seorang pria kelahiran Sater, Swedia pada 23 Maret 1875. Dia adalah anak kedua dari 3 orang bersaudara.
Kakaknya John yang bernama Joel adalah seorang penyandang tunarungu, sedangkan Adiknya yang bernama Rickard terlahir dengan normal. Menariknya, John memiliki kelainan pada kondisi psikisnya, dimana Ia tidak bisa tertawa.
John sempat bersekolah di kota Falun. Akan tetapi, Ia memilih untuk putus sekolah karena masalah sikapnya. Saat dirinya berusia 11 tahun, John pernah kabur dari rumah bersama seorang temannya. Beruntung, salah seorang teman orang tuanya John menemukannya di kota Hedemora dan langsung mengantarkannya pulang.
Setahun kemudian, John kembali melarikan diri dari rumah. Kali ini, John nekat melamar pekerjaan untuk menyambung hidupnya. Dan ternyata, Ia diterima bekerja di sebuah tempat penggilingan kayu yang berada di Korsnas, Finlandia. Sayangnya, John hanya bekerja di sana selama 1,5 tahun saja.
John pun kembali pulang. Tak lama setelah itu, Ia ikut pindah bersama orang tuanya ke kota Gavle.
Memasuki era 1890-an, John mulai aktif di dunia kriminal dengan menjadi seorang pencuri. Ia pun beberapa kali keluar-masuk penjara akibat ulahnya sendiri.
Baca Juga: Kisah Kejam Jim Jones Pemilik Sekte Sesat Kuil Rakyat, Ratusan Orang Tewas Diracun
Singkat cerita di tanggal 20 April 1900, John dibebaskan dari penjara berkat bantuan sang Adik. Ia pun ikut tinggal bersama sang Adik di Stockholm sembari mencari pekerjaan. Sialnya, karena catatan kriminal yang Ia miliki, John beberapa kali ditolak untuk bekerja.
Merasa putus asa, John pun memilih untuk pulang ke rumah orang tuanya di Gavle. Dan dari sinilah John mulai merencanakan aksi gilanya.
Di tanggal 16 Mei 1900, John naik ke sebuah kapal feri yang berangkat dari Arboga, Swedia. Sampai kapal itu mulai berlayar, semuanya aman terkendali. Di tengah pelayaran, tiba-tiba John mengeluarkan sebilah pisau dan 2 senjata api berjenis revolver, kemudian Ia mulai menyerang sejumlah penumpang yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Kisah Tragis Majikan Dibantai ART Gara-gara Perkara Uang Rp300 Ribu
Beruntung, John berhasil diringkus, membuat rencana pembantaiannya gagal. Walau begitu, John berhasil membunuh 5 orang penumpang dan melukai 8 orang lainnya.
John baru bisa diserahkan ke Polisi pada keesokan harinya, saat kapal tersebut berlabuh di Stockholm. Ia pun dibawa ke lapas Eskilstuna sembari menunggu masa persidangan.
Dalam proses investigasi, John menyebut kalau alasannya melakukan upaya pembantaian di kapal itu semata hanya untuk mewujudkan rasa dendamnya kepada manusia. Rencana awalnya, John berniat untuk merampok dan menghabisi nyawa dari seluruh penumpang di dalam kapal. Akan tetapi karena sifatnya yang tidak sabaran, Ia malah melakukan aksinya secara terang-terangan dan brutal.
Sehari setelah dipenjara, John mengirim surat kepada orang tuanya sembari menjelaskan apa yang media lokal kabarkan tentang dirinya. John juga menyebut kalau Ia lebih pantas untuk mendapatkan hukuman mati. Dan benar saja, hakim pun mengabulkan apa yang John tulis dalam suratnya.
Singkat cerita, John menjalani proses eksekusi matinya di tanggal 10 Desember 1900 di Lapas Vasteras, Swedia. Ia mati dengan cara dipenggal oleh sang eksekutor terakhir di Swedia, yaitu Albert Gustaf Dahlman.***
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia