Selasa, 23 APRIL 2024 • 09:32 WIB

Cerita Kasus Jennifer Pan, Wanita yang Merencanakan Pembunuhan Orang Tuanya karena Tuntutan Harus "Sempurna"

Author

Kisah Jennifer Pann yang merencanakan pembunuhan kepada orang tuanya. (Istimewa)

INDOZONE.ID - Buat kalian yang berlangganan Netflix, di hari Lebaran tanggal 10 April 2024 kemarin ada sebuah film dokumenter baru yang berjudul "What Jennifer Did", yang mengangkat kasus Jennifer Pan pada 2010 silam.

Ini adalah dokumenter yang mengungkap kisah seorang perempuan bernama Jennifer Pan yang tega menghabisi nyawa kedua orang tuanya. Sang Ayah meninggal dunia, beruntung Sang Ibu hanya mengalami luka-luka dan nyawanya masih bisa diselamatkan.

Apa saja yang berhasil diungkap oleh film dokumenter tersebut? Berikut beberapa poin menarik di dalamnya yang dikutip dari berbagai sumber, salah satunya The Crime Center, Medium.

Kronologi Kejadian: 3 Orang Bersenjata Masuk ke Rumah

Ilustrasi Jennifer Pan, para pelaku dan korban. (Istimewa)

Kejadiannya sendiri berlangsung di tanggal 8 November 2010 malam hari. Saat itu, Jennifer dan keluarganya sudah bersiap untuk tidur.

Baca Juga: Telisik Kisah Legenda Badarawuhi Dalam Berbagai Versi dan Kaitannya dengan Ratu Ilmu Hitam Calonarang

Tiba-tiba, 3 orang pria bersenjata menerobos rumah keluarga Jennifer dan langsung menyandera kedua orang tuanya Jennifer. Kemudian, mereka berdua dibawa ke basement rumah, lalu ditembak beberapa kali oleh para pelaku.

Setelah puas menembaki korbannya, para pelaku pun pergi begitu saja, meninggalkan Ayah Jennifer meregang nyawa. Sementara itu, Ibu Jennifer masih bisa selamat walau mengalami luka tembak yang cukup serius. Jennifer sempat menghubungi 911 untuk meminta pertolongan.

Ibu Jennifer langsung dilarikan ke Rumah Sakit Markham Stouffville untuk mendapatkan pertolongan pertama, kemudian Ia mendapatkan perawatan lanjutan di Rumah Sakit Sunnybrook, Toronto, Kanada.

Hasil Investigasi Polisi: Bukan Perampokan

Proses investigasi pun diadakan oleh kepolisian setempat. Dalam analisa mereka, karena keluarga Pan tergolong sebagai keluarga orang kaya, mereka berasumsi kalau para pelaku melakukan aksinya hanya untuk merebut harta benda milik keluarga Pan.

Akan tetapi, dilihat di TKP, tidak ditemukan satupun harta benda keluarga Pan yang dicuri. Dan di sisi lain, Polisi malah mencurigai Jennifer yang berhasil selamat dari insiden tersebut.

Baca Juga: Rahasia Mengerikan Tentang Kematian Kurt Cobain 30 Tahun Lalu: FBI Buka Berkas dan Penolakan Penyelidikan Ulang

Ibu Jennifer sempat mengalami koma pasca kejadian tersebut. Setelah koma selama beberapa hari, hal mengejutkan pun terungkap. Menurut Sang Ibu, ia sempat melihat Jennifer mengobrol bersama para pelaku dengan akrab, seolah-olah mereka seperti sudah saling mengenal. Tak lama setelah itu, Ibu Jennifer langsung tak sadarkan diri.

Penangkapan Jennifer dan pembunuh bayaran

Dokumenter kasus Jennifer Pan di Netflix. (Netflix)

Atas pengakuan Sang Ibu, polisi langsung menangkap Jennifer pada tanggal 22 November 2010 saat melakukan proses interogasi yang ketiga kalinya bersama Kepolisian Markham. Bukan cuma itu, Jennifer ternyata adalah otak dibalik kejadian penembakan itu.

Dalam pengakuannya, ialah yang menyewa para pelaku untuk menghabisi nyawa kedua orang tuanya. Tapi sayang, Ibunya masih bisa selamat.

Polisi pun mengamankan para pelaku yang ternyata jumlahnya ada 4 orang, mereka adalah Lenford Roy Crawford, Eric Shawn Carty, David Mylvaganam dan Daniel Chi-Kwong Wong, yang merupakan mantan pacarnya Jennifer. Diketahui kalau Jennifer mengeluarkan biaya sekitar US$8.000 untuk menyewa jasa mereka.

Atas tindakannya, Jennifer, Daniel, David dan Crawford mendapat vonis hukuman penjara seumur hidup tanpa diperbolehkan untuk mengajukan banding selama 25 tahun.

Baca Juga: 9 Tahun Pembunuhan Akseyna Belum Terungkap: BEM UI Suarakan 3 Tuntutan dan Gelar Peringatan di Danau Kenanga

Sementara Eric hanya mendapat hukuman penjara selama 18 tahun. Sebenarnya, pada saat kejadian Eric melarikan dari penjara. Saat itu Ia sedang menjalani hukuman penjara atas kasus pembunuhan di tahun 2009. Naas, Eric menjadi pelaku pertama yang meninggal. Ia meninggal pada 26 April 2018 usai dipindahkan ke penjara di kota Kent.

Motif: Dikekang orang tua hingga Dilarang Pacaran

Kok bisa sih Jennifer dengan teganya mau menyewa orang buat menghabisi nyawa orang tuanya? Bagaimana ceritanya Jennifer bisa mengenal para pelaku? Kita bahas bersama.

Jennifer yang memiliki nama panjang Jennifer Cecilia Pan lahir pada 17 Juni 1986 di Toronto, Kanada. Ia memiliki seorang Adik Laki-Laki bernama Felix yang lahir di tahun 1989.

Ayahnya Jennifer bernama Bich Ha Pan, sementara Ibunya bernama Huei Hann. Mereka berdua adalah orang asli Vietnam yang mengungsi ke Kanada. Keduanya bertemu, menjalin hubungan dan menikah di Toronto. Kemudian, mereka menetap di Scarborough, Toronto.

Orang Tua Jennifer

Kedua orang tua Jennifer Pan. (Istimewa)

Baca Juga: Kasus The Tamam Shud: Kisah Penemuan Mayat Pria Misterius di Pantai Australia yang Belum Terpecahkan Lebih dari 70 Tahun

Bich dan Hann bekerja di Magna International, sebuah perusahaan otomotif ternama di Kanada. Pada tahun 2004, keluarga Pan membeli sebuah rumah di kawasan Markham dan menetap di sana.

Bich dan Hann mendidik anak-anaknya dengan sangat keras dan ketat. Mereka bahkan terlalu menuntut standar yang sangat tinggi bagi Jennifer. Mereka ingin Jennifer menjadi seorang musisi, penari figure skating (seluncur es), lulus sekolah dengan nilai tertinggi, masuk universitas ternama dan sebagainya.

Hal ini tentunya membuat Jennifer mengalami stres sejak kecil karena tekanan orang tuanya. Alhasil, dirinya sering berbohong kepada orang tuanya agar mereka bisa berhenti mengomel setiap kali Jennifer gagal mewujudkan cita-cita orang tuanya. Inilah hal yang terus Jennifer dapatkan hingga memasuki usia 20-an.

Puncaknya, Jennifer mulai bergaul dengan orang-orang yang tidak benar, membuatnya menjadi seorang yang sering kabur dari rumah entah untuk tinggal di rumah temannya atau berlibur sendirian. Dari sinilah Jennifer mengenal Daniel Chi-Kwong Wong, seorang laki-laki keturunan Tiongkok-Filipina yang sudah Jennifer kenal sejak SMA. Saat itulah Jennifer menjalin hubungan backstreet dengan Daniel.

Dalam penelusuran Polisi, Daniel saat itu sudah aktif sebagai pengedar ganja. Ia sempat pindah SMA dari Mary Ward ke North York, Toronto. Kemudian, Daniel melanjutkan pendidikannya di York University.

Selama berpacaran dengan Jennifer, Daniel mengaku kalau dirinya tidak suka harus menjalin hubungan backstreet dengannya. Namun apa daya, kalau sampai orang tuanya Jennifer tahu, hubungan antara Daniel dan Jennifer bisa kandas.

Sampai akhirnya, Daniel pun memilih untuk putus dari Jennifer. Tetapi, Jennifer tak terima dengan itu. Supaya dirinya bisa balikan dengan Daniel, Jennifer menggunakan kemampuan "silat lidah"-nya.

Ia bilang pada Daniel kalau dirudapaksa oleh beberapa oknum Polisi yang sudah menerobos masuk ke rumahnya. Kemudian dirinya juga mengaku mendapat kiriman berupa peluru pistol yang Ia terima dari pacar barunya Daniel supaya Jennifer bisa berhenti menghubungi Daniel.

Baca Juga: Kisah Horor Winarsih: Naik Bus Banyuwangi-Surabaya Cuma Makan Waktu 5 Menit

Awal mula Jennifer menyewa pembunuh bayaran

Kisah Jennifer Pan dalam dokumenter dan buku. (Wikipedia)

Memasuki musim semi 2010, Jennifer menghubungi teman satu SMA nya dulu yang bernama Andrew Montemayor. Jennifer yang sudah berada di puncak titik stresnya menghubungi Andrew yang berkata kalau dirinya adalah seorang mantan perampok. Jennifer bermaksud untuk mencari orang yang bisa "menghilangkan" sumber stresnya, yaitu orang tuanya.

Andrew kemudian memperkenalkan Jennifer dengan Ricardo Duncan, salah satu rekan kriminalnya. Lalu, Jennifer meminta Duncan untuk menghabisi nyawa orang tuanya dengan bayaran $1.500 dan uang muka $200. Namun, Duncan menolaknya.

Tak lama setelah itu, Daniel kembali menghubungi Jennifer dan dari sinilah perkenalan antara Jennifer dengan Crawford, Eric dan David bermula.

Untuk menyamarkan identitasnya, Daniel memberi Jennifer nomor dan ponsel baru untuk menghubungi komplotan pembunuh bayaran itu. Kesepakatan diantara mereka pun berjalan mulus sampai malam kejadian pun tiba. Pada hasil persidangan, Jennifer, Daniel dan 3 komplotan itu diketahui mendapat bayaran masing-masing sekitar $2.000, sehingga total uang yang dikeluarkan Jennifer yang sebenarnya hanya sekitar $8.000 saja.

Baca Juga: Cerita Seram Rumah Kosong Artis Terkenal di Sumedang: Dari Suara Aneh hingga Siluman yang Bikin Celaka

Tanggapan media lokal lebih menyoroti gaya parenting keluarga Jennifer yang dianggap terlalu keras dalam mendidik anak. Hal inilah yang mempengaruhi kondisi mental dan psikologis anak semasa hidupnya, termasuk Jennifer.

Sementara itu, jurnalis Jeremy Grimaldi menulis sebuah buku yang mengangkat kasusnya Jennifer dengan judul "A Daughter's Deadly Deception: The Jennifer Pan Story". Kasus ini juga menjadi salah pembahasan dalam podcast "Casefile", "My Favorite Murder" dan "Wine and Crime". Selain podcast, serial dokumenter "Deadly Women" juga mengangkat kasusnya Jennifer di salah satu episodenya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Berbagai Sumber