Kamis, 14 DESEMBER 2023 • 08:00 WIB

Kisah Vjeran Tomic: Pencuri Jago Parkour di Paris, Menggondol Lukisan Terkenal yang Tak Pernah Ditemukan

Author

Sosok Vjeran Tomic, pencuri yang dibuatkan dokumenter di Netflix. (Netflix)

INDOZONE.ID - Sepertinya kota Paris yang dikenal sebagai kota fashion, juga cocok disebut sebagai kota pencuri, mengingat banyaknya pencopet dan munculnya kisah fiksi Lupin. Kenyataannya, ada juga pencuri di dunia nyata yang menghebohkan dunia seperti Vjeran Tomic.

Tomic, yang dikenal sebagai Spider-Man asal Paris, menjadi terkenal setelah melakukan serangkaian perampokan seni dan perhiasan di kalangan masyarakat elit Paris, bahkan diangkat dalam sebuah dokumenter berjudul "Vjeran Tomic: Spider-Man of Paris" di Netflix.

Dalam dokumenter tersebut, Tomic sendiri membahas kehidupannya sebagai perampok, termasuk perampokan paling berani yang pernah dilakukannya: merampok lima lukisan senilai €110 juta dari Musée d'Art Moderne (MAM) di Paris pada 2010 silam.

Namun, apa yang mendorong Tomic terlibat dalam pencurian seni berprofil tinggi, dan apa yang terjadi setelahnya? Inilah beberapa fakta yang dikutip dari Esquier, berdasarkan dokumenter tersebut.

Baca Juga: Sarkofagus Kuno Ditemukan di Bawah Notre Dame Paris, Diduga Berasal dari Abad ke-14

Awal Vjeran Tomic menjadi pencuri

Dikirim ke Mostar, Bosnia, untuk tinggal bersama neneknya pada usia 10 tahun, Tomic melakukan perampokan pertamanya dengan mencuri dua buku berusia ratusan tahun dari sebuah perpustakaan.

Setahun kemudian, kembali ke Paris, masa remajanya dihabiskan berlari-lari di jalanan ibu kota Prancis, terutama di Pemakaman Pere Lachaise.

Ahli memanjat dan parkour

Vjeran Tomic memanjat. (Netflix)

Di sini, ia mempelajari parkour dengan memanjat dinding mausoleum.

Dari mausoleum ke apartemen; ia belajar memasuki rumah mewah untuk mencuri barang berharga dan menjualnya di pasar. Menurut The New Yorker, ia bahkan mencuri tombol emas dari Keluarga Kerajaan Mesir.

Baca Juga: Peneliti Temukan Fosil Telur Milik Dinosaurus Pencuri di China Timur

Pendekatannya ditingkatkan, dan pada tahun 2000, ia menggunakan crossbow dengan tali untuk menyelinap ke dalam apartemen dan mencuri lukisan senilai lebih dari satu juta Euro.

Ide awal mencuri lukisan di MAM

Ide untuk mencuri Vjeran Tomic. (Netflix)

Pada tahun 2004, Tomic bertemu dengan Jean Michel Corvez, pemilik galeri dan penadah, yang memesan barang untuk dicuri oleh Tomic, yang kemudian akan dijual kepada klien. Sepertinya Corvez berpindah dari perhiasan ke lukisan.

Suatu hari, Corvez menyatakan keinginannya memiliki lukisan karya Léger. Tomic mengatakan ia bisa mendapatkannya dari Musée d'Art Moderne (MAM) melalui jendela yang kurang aman.

Enam malam harus mengakali jendela

Vjeran Tomic. (IMDB)

Mulai 14 Mei 2010, Tomic menghabiskan enam malam menyiapkan jendela dengan pelarut cat, membuka baut palsu dengan tanah liat.

Baca Juga: Pencurian Berlian Pangeran Saudi Masih Jadi Misteri, 3 Diplomat Tewas dalam Penyelidikan

Ia pun mencari waktu saat keamanan tak terlihat, dimana ia berlindung dengan sebuah kain besar saat melakukan pelepasan jendela besar untuk jalan masuknya.

Sebuah pengalaman yang membuat dirinya tegang dan harus berhati-hati, demi terlepasnya jendela untuk jalan masuk aksinya.

Mencuri karya seni tak ternilai

Ilustrasi Vjeran Tomic mencuri lukisan. (Netflix)

Pada 20 Mei, dengan menggunakan alat penyedot dan gunting baut, ia berhasil mengambil lima lukisan, termasuk karya Picasso dan Braque.

Berita mencuat, pihak berwenang Prancis mencari pelaku. Namun dari mereka tak ada yang berhasil menemukan seiapa yang melakukan dan kemana hilangnya lukisna tersebut.

Polisi seperti angkat tangan. Setidaknya selama enam bulan, sementara Tomic santai-santai merasa aman.

Baca Juga: Alexandre Gustave Eiffel, Perancang Menara Eiffel di Paris

Tertangkapnya Tomic

Tomic masih bebas selama enam bulan. Namun, setelah informan memberikan namanya, polisi mulai mengawasinya, meskipun ia merencanakan perampokan di Pusat Pompidou.

Meski belum ditangkap, pesan suara telepon Tomic, yang menawarkan lukisan mahal, membuat Corvez khawatir. Corvez kemudian menyimpan beberapa lukisan dna mengirimkan kepada Yonathan Birn.

Tomic tertangkap pada 12 Mei 2011 setelah merampok sebuah apartemen, bahkan ia tak mengelak saat mobilnya penuh barang curian.

Dalam interogasi di kantor polisi, ia mengaku mencuri kelima karya seni tersebut dan membuat polisi kaget, lantaran setelah dicari selama enam bulan.

Meski ditangkap, lukisan tak pernah ditemukan

 

Sidang diadakan pada Januari 2017, Tomic dihukum delapan tahun penjara, sementara Corvez dan Birn masing-masing tujuh dan enam tahun. Mereka juga harus membayar €104 juta sebagai kompensasi kepada Kota Paris.

Meskipun Birn mengklaim menghancurkan lukisan, banyak yang percaya bahwa ia berbohong. Lukisan-lukisan itu belum pernah ditemukan.

Tomic masih dipenjara, diperkirakan hingga 2025. Di balik jeruji, ia mencoba ilustrasi dan berencana membuka studio pahat untuk menciptakan karyanya sendiri.

 

 

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Netflix, Esquire