Kisah Tragis Kematian Grace Millane, Backpacker Inggris yang Dibunuh Teman Aplikasi Kencan saat Ulang Tahun
INDOZONE.ID - Pembunuhan Grace Millane pada Desember 2018 silam sempat menjadi berita utama di media-media Inggris Raya dan Selandia Baru. Kematiannya begitu tragis, dia dibunuh oleh teman pria yang dikenalnya dari aplikasi kencan, Tinder.
Dilansir Mirror, peristiwa pembunuhan ini terungkap setelah keluarga Millane yang berada di Inggris melaporkan bahwa anaknya hilang setelah Millane tak membalas pesan ucapan selamat ulang tahun dari orang tuanya pada 2 Desember.
Awalnya Millane dilaporkan hilang
Polisi pun melakukan proses pencarian hingga menyelidiki keberadaan terakhir Millane di Auckland.
Millane yang baru saja lulus sarjana dari University of Lincoln memutuskan pergi ke Selandia Baru setelah menghabiskan enam pekan di Amerika Selatan pada 20 November.
Baca Juga: Kilas Balik Kasus OJ Simpson: Pembunuhan dan Persidangan Sensasional Abad Ini Tanpa Terdakwa
Dia tiba di Auckland pada 30 November. Lalu pada 1 Desember, sekitar pukul 21.00 atau sehari sebelum hari ulang tahunnya, Millane terlihat berada di Victoria Street dekat pusat bisnis Auckland.
Sekitar pukul 21.41, Millane terlihat bersama seorang pria memasuki CityLife Hotel dekat Queen Street.
Pada awalnya, polisi tidak menemukan adanya kecurigaan terkait hilangnya Millane. Namun berdasarkan jejak bukti yang ditemukan, polisi mengindikasi bahwa Millane telah meninggal dunia hingga pada 8 Desember, polisi mengubah status penyelidikan dari pencarian orang hilang menjadi investigasi pembunuhan.
Pria yang terlihat terakhir kali bersama Millane, Jesse Shane Kempson yang belakangan diketahui bahwa mereka berkenalan dari Tinder dijadikan tersangka atas pembunuhan Millane.
Baca Juga: Misteri Pembunuhan Ruang Tertutup Isidore Fink: Tak Ada Motif, Senjata dan Tersangka
Pada 9 Desember, jenazah Millane ditemukan sekitar pukul 16.00 di luar Scenic Drive di Waitakere Rangers, sekitar 19 km dari arah barat Auckland tengah.
Setelah penemuan jenazah Millane, polisi terus melakukan pemeriksaan terhadap Kempson hingga ditahan sebelum diadili di Pengadilan Tinggi Auckland.
Kenalan dari Tinder
Dari proses peradilan tersebut, terungkap bahwa perkenalan mereka awalnya dari Tinder. Saat itu, Kempson terlebih dahulu mengirim pesan ke Millane.
“Hai Grace, apa kabar? Sepertinya banyak rencana untuk akhir pekan ini?" tanya Kempson.
Lalu, Millane menjawab bahwa besok (2 Desember) merupakan hari ulang tahunnya dan dia tidak punya rencana apapun.
Baca Juga: Mitos Boneka Jumaco Munecas, Menyimpan Misteri Terkait Pembunuhan dan Tragedi Masa Lalu
Lantas, Kempson berusaha merayu Millane untuk mengajaknya berkencan hingga merekomendasikan tempat minum Mexico di Auckland yang enak. Bahkan Kempson menawarkan akan mentraktir Millane sebagai hadiah dari ulang tahun.
Melakuan kencan semalam
Setelah pesan tersebut, keduanya sepakat untuk bertemu hingga melakukan hubungan seks yang menurut pengakuan Kempson kepada hakim pengadilan dilakukan atas dasar suka sama suka.
Mereka melakukan hubungan seks yang tidak wajar. Bahkan Kempson mencekik Millane hingga tewas, lalu mengubur korban dengan galian lubang dangkal di dekat Waitakere Rangers.
Pada November 2019, hakim Pengadilan Tinggi Auckland menyatakan Kempson bersalah atas tewasnya Millane dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Pada Desember 2020, Kempson mengajukan banding atas vonisnya, lalu ditolak oleh Pengadilan Banding Selandia Baru. Selama proses peradilan, Kempson juga divonis bersalah atas tuduhan pemerkosaan dan pelecehan terhadap dua perempuan pada Oktober dan November 2020.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mirror.co.uk