Delfi mendapatkan 2 korban anak-anak dan 1 orang dewasa. Ia juga mengajak dan memaksa istrinya untuk membantu melakukan perbuatan gila tersebut.
Pada tahun 2014, Delfi berhasil mendapatkan empat korban lainnya. Ia juga dibantu oleh Sopiyan dan Diky untuk menghabisi korban berinisial FM (10).
Delfi menjanjikan Sopiyan uang sebesar Rp500 ribu jika mau membantu membunuh FM, namun ternyata Delfi tidak memiliki uang.
Akhirnya, mereka memotong daging dan beberapa organ korban, lalu dimasukkan dalam plastik.
Daging sapi dan beberapa organ korban, mereka jual ke berbagai tempat dengan menyebutnya sebagai daging sapi atau daging biawak. Uang hasil penjualannya diberikan sepenuhnya untuk Sopiyan sebagai upah.
Baca Juga: Jejak Dinasti Yuan: Ketika Mongol Menguasai Tiongkok
Salah satu pembeli daging tersebut adalah Rawati, yang mengenal Delfi. Rawati mengolah daging itu menjadi rendang, lalu menghidangkannya kepada suami dan rekan-rekan suaminya.
Akhirnya polisi menangkap Delfi, Sopiyan, dan Dita (Instagram/ mwv.mystic)
Akhirnya kejahatan Delfi terbongkar saat penemuan tengkorak FM pada Juli 2014. Ada saksi mata yang melihat korban sempat bermain dengannya, sebelum Delfi datang dan membawa FM pergi.
Delfi, Sopiyan, dan mantan istrinya, akhirnya tertangkap. Pada 12 Februari, Pengadilan Negeri Siak memvonis ketiganya dengan hukuman mati. Sementara itu, ayah Delfi, Basri, telah meninggal beberapa waktu sebelumnya.
Kasus mutilasi yang dilakukan oleh M. Delfi di Riau menjadi salah satu kejadian kriminal paling mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/ Mwv.mystic