Kisah Toto Riina, bos mafia sadis dari Italia. (Youtube/Luxury Drop)
INDOZONE.ID - Salvatore "Toto" Riina adalah bos mafia paling kejam di Italia. Ia terkenal dengan julukan "The Beast" karena kekejamannya dalam memimpin keluarga mafia Corleonese dari tahun 1974 hingga penangkapannya pada tahun 1993.
Riina bertanggung jawab atas ratusan pembunuhan, termasuk pembunuhan dua hakim anti-mafia, Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino.
Riina lahir di Corleone, Sisilia, pada tahun 1930. Ia bergabung dengan keluarga mafia Corleonese pada usia muda dan dengan cepat naik pangkat. Pada tahun 1974, ia menggantikan Luciano Liggio sebagai bos keluarga.
Riina dikenal sebagai sosok yang kejam dan sadis. Ia memerintahkan pembunuhan ratusan orang, termasuk musuh-musuhnya di dalam keluarga mafia dan orang-orang yang dianggap sebagai ancaman bagi kekuasaannya. Ia juga bertanggung jawab atas pembunuhan dua hakim anti-mafia, Giovanni Falcone dan Paolo Borsellino.
Baca Juga: Mengenal Al Capone, Bos Gangster Terkejam yang Jadi Ikon Mafia Paling Tersohor
Pada masa kepemimpinan Riina, keluarga Corleonese menjadi keluarga mafia yang paling kuat di Italia. Riina bertanggung jawab atas berbagai macam kejahatan, termasuk pembunuhan, pemerasan, perdagangan narkoba, dan penculikan. Ia juga berperan dalam perang mafia yang melanda Italia pada akhir abad ke-20.
"Perang Mafia Keluarga Corleonese," yang juga dikenal sebagai "Perang Mafia Kedua" atau "Perang Mafia di Sisilia," adalah konflik internal yang terjadi di antara anggota-anggota Cosa Nostra di Sisilia, Italia, pada awal 1980-an.
Perang ini melibatkan sejumlah keluarga Mafia di pulau tersebut, dengan keluarga Corleonesi, yang dipimpin oleh Toto Riina, sebagai kelompok yang mencoba mengkonsolidasikan kekuasaan dan menguasai struktur Cosa Nostra.
Toto Riina memiliki ambisi besar untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan mendominasi Cosa Nostra. Ia ingin menjadikan kelompok Corleonesi, kelompok yang berasal dari kota Corleone, sebagai kekuatan utama di dalam organisasi Mafia tersebut.
Baca Juga: 8 Fakta Mafia Berkeley di Era Soeharto, Bagian Rencana CIA Jadikan Indonesia Boneka AS
Riina dan kelompoknya merasa tidak puas dengan kepemimpinan tradisional Cosa Nostra. Mereka melihat bahwa bos-bos Mafia yang sudah ada tidak cukup keras dan tidak mampu mempertahankan kepentingan kelompok Corleonesi di dalam organisasi.
Sejak tahun 1981, terjadi perpecahan internal dalam Cosa Nostra antara kelompok Corleonesi dan kelompok-kelompok Mafia tradisional yang lebih tua. Kelompok Corleonesi menggunakan kebrutalan dan tindakan keras untuk menyingkirkan rival-rival mereka dan memperkuat dominasi mereka di dalam organisasi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators