Ilustrasi tahanan yang akan dihukum mati.
INDOZONE.ID - Umumnya, apabila pelaku kejahatan telah melakukan kejahatan yang berat seperti pembunuhan, pengkhianatan atau tindak terorisme itu dapat dihukum dengan hukuman mati. Hukuman mati yang dijatuhkan bervariasi dari regu tembak, kursi listrik, eutanasia dsb.
Beruntungnya, hukuman mati pada masa modern dilakukan dengan humanis karena terikat dengan hak asasi manusia. Berbeda dengan zaman dahulu yang di mana hak asasi manusia belum ada, hukuman mati zaman dahulu dibuat sekejam mungkin. Tujuannya agar masyarakat takut untuk melanggar hukum dan sebagai shock terapi bagi narapidana tersebut.
Berikut ini adalah hukuman mati terkejam di dunia:
1. Penyaliban
Penyaliban adalah hukuman mati yang berasal dari Romawi Kuno. Kedua tangan dan kaki korban akan dipakukan diatas kayu salib setelah itu kayu salib tersebut dipancang tegak di tempat umum. Penyaliban memiliki proses yang menyakitkan dimana korban akan mengalami asfiksia ( gangguan pernapasan ) dan infeksi tetanus akibat paku yang menancap di tangan dan kaki korban tersebut. Korban umumnya mati dalam hitungan tujuh hari.
2. Ling Chi
Pada masa China kuno, ling chi adalah hukuman yang khusus diberlakukan kepada para penjahat yang kejahatannya termasuk tingkat tinggi. Korban akan diikat kemudian diiris sedikit demi sedikit dagingnya hingga tidak tersisa sama sekali daging yang menempel di tubuhnya. Algojo umumnya menghindari organ vital seperti jantung atau paru-paru agar korban tidak cepat mati. Algojo bahkan menaburkan garam di daging korban agar menambah rasa sakit dari korban.
3. Gochiso Zeme
Umumnya para tawanan perang atau para penjahat pada masa feodal jepang ( 1185 - 1878 ) dieksekusi dengan dipenggal kepalanya di hadapan publik. Akan tetapi jika terpidana tersebut adalah para penjahat tingkat tinggi seperti pengkhianatan maka terpidana akan dieksekusi dengan Gochizo Zeme. Korban akan diikat kemudian ia akan dipaksa untuk memakan kotoran manusia yang sudah dihinggapi belatung tiap harinya. Akibatnya, korban mengalami pembengkakan perut dan meninggal syok septik,
4. Brazen Bull
Brazen Bull adalah salah satu hukuman mati yang diciptakan pada masa Yunani Kuno. Eksekusi ini diciptakan oleh Perillos dari Athena untuk diajukan kepada Raja Pharalis dari Sisilia. Metode eksekusinya berupa korban dimasukkan kedalam patung lembu yang terbuat dari perunggu kemudian api dinyalakan dibawah patung lembu tersebut. Karena panas dari api tersebut, korban akan menjerit yang kemudian menghasilkan suara lenguhan lembu akibat dari jeritan korban tersebut. Karena dianggap terlalu kejam, raja mengeksekusi penciptanya dengan ciptaannya sendiri.
5. Scaphism
Pernahkah kamu dengar, bahwa susu dan madu juga dapat memberikan penderitaan yang dahsyat kepada seseorang. Nah, kedua benda itu digunakan sebagai alat eksekusi pada masa Persia Kuno. Hukuman ini berlaku bagi para pengkhianat raja. Korban awalnya diikat tangan dan kakinya disebuah perahu kemudian dilepaskan di sebuah rawa. Ia diberi makan susu dan madu setiap harinya oleh para algojo dan diolesi di wajahnya.
Madu dan susu di wajah korban menarik serangga seperti lalat, tawon untuk menyengat wajah korban. Selain itu, korban mengalami diare hebat akibat diberi susu dan madu. Kotoran dari korban yang menumpuk di perahu juga mengundang serangga untuk bertelur di tubuh korban. Setelah itu telur tersebut menetas dan memakan korban hidup hidup. Korban umumnya meninggal diakibatkan oleh syok septik dan meninggal dalam waktu tujuh belas hari.