Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 22 APRIL 2023 • 21:30 WIB

Misteri Hilangnya Warga Kampung Kolam dan Tragedi Penumpasan G30/S PKI

Tugu peringatan di Kampung Kolam. (Z Creators/Sri Wahyuni Kuna)

Kampung Kolam atau Desa Kolam merupakan sebuah desa di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia. Desa ini pernah dianggap sebagai basis pendukung PKI pada tahun 1965.

Kampung ini menyimpan sejumlah misteri terkait dengan orang-orang kampung yang dinyatakan menghilang atau sengaja dilenyapkan terkait dengan afiliasi mereka dengan partai politik yang dianggap terlarang yakni PKI.

Sejarah Kampung Kolam sendiri tidak terlepas dari peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada 30 September 1965 di Jakarta. Setelah peristiwa itu, pemerintah melakukan pembersihan terhadap anggota PKI dan simpatisan PKI yang ada di seluruh Indonesia, termasuk di Sumatera Utara.

Di Kampung Kolam, sejumlah anggota PKI dan simpatisannya ditangkap dan dipenjarakan.

Tragedi Kampung Kolam

Desa Kolam atau Kampung Kolam di Percut. (Z Creators/Sri Wahyuni Kuna)

Awalnya kondisi di Kampung Kolam di wilayah Desa Tembung dulunya merupakan kawasan perladangan, perhutanan, dan perkebunan.

Banyak dari pekerja di kawasan perkebunan merupakan warga yang didatangkan dari daerah Ponorogo, Jawa Timur. Mereka mayoritas berprofesi sebagai petani hingga tidak dipungkiri banyak di antara mereka sebagai anggota PKI.

PKI pun dinilai sering kali mengadakan kaderisasi di Kampung Kolam dengan naungan organisasi Fajar Harapan.

Kehadirannya semula tidak pernah menjadi masalah, namun saat pemerintah menetapkan PKI sebagai organisasi terlarang sejak 30 September 1965 dimulailah percikan api tragedi Kampung Kolam.

Baca juga: Pesona Pantai Pasir Merah di Santorini, Terbentuk dari Pecahan Batu Lava 3.000 Tahun Lalu

Pembersihan Anggota PKI

Desa Kolam, Percut. (Z Creators/Sri Wahyuni Kuna)

Menurut catatan sejarah, setelah peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965, memang terjadi pembersihan terhadap anggota PKI dan simpatisannya yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. 

Pembersihan ini dilakukan dengan cara menangkap, memenjarakan, atau bahkan membunuh para anggota PKI dan simpatisannya tanpa proses pengadilan yang adil dan transparan.

Setelah masa pembersihan berakhir, beberapa mantan tahanan politik dari Kampung Kolam yang selamat kembali ke desa mereka dan memulai hidup baru. Mereka mulai membangun kembali desa mereka dengan membuka usaha kecil atau menjadi petani dengan mengusahakan sawah dan ladang.

Setelah pembersihan terhadap anggota PKI dan simpatisannya, banyak wilayah yang dianggap sebagai basis PKI menjadi terkenal sebagai kampung atau desa yang dihuni oleh mantan tahanan politik, keluarga mereka, atau orang-orang yang dianggap sebagai simpatisan PKI. 

Beberapa di antaranya seringkali pernah mengalami diskriminasi atau perlakuan tidak adil dari masyarakat atau pemerintah setempat.

Baca juga: Kisah 7 Pahlawan Revolusi Indonesia yang Menjadi Korban G30S/PKI

Tugu Pahlawan Ampera

Tugu peringatan di Kampung Kolam. (Z Creators/Sri Wahyuni Kuna)

Sebuah Tugu peringatan pun kini berdiri berada di tengah-tengah ladang. Di sana terdapat tulisan yang berbunyi, “Tugu Pahlawan Ampera, Pada Tanggal 25 Oktober 1965, Dalam Penumpasan G 30 S/PKI, gugur di tempat/parit ini dua orang anggota Pemuda Pancasila: M Jacop (PP) dan Drs Adlin Prawiranegara (PP/HMI).”

Usai Tragedi 30 September, berdirinya tugu Ampera PKI di Kampung Kolam sebagai pengingat bahwa pernah dilakukan perlawanan dan penumpasan terhadap mereka pendukung PKI.

Di lokasi ini juga setiap tahunnya tepatnya pada malam 30 September dilakukan upacara penghormatan dan tabur bunga.

Tradisi Warga Jawa di Desa Kolam. (Z Creators/Sri Wahyuni Kuna)

Sejarah kelam tersebut, kini telah berubah, yang dikatakan orang-orang tidak perlu dikhawatirkan, karena suasana di sana saat ini begitu nyaman, aman, dan sejuk. Selama beberapa dekade terakhir, kondisi dan citra kampung-kampung tersebut juga mulai berubah. 

Banyak masyarakat dan pemerintah yang berupaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial di kampung-kampung tersebut dengan memberikan akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. 

Beberapa kampung bahkan telah menjadi destinasi wisata yang populer karena keunikan tradisi mereka.

Namun demikian, terdapat juga kampung yang masih mengalami berbagai tantangan seperti kemiskinan, keterbatasan akses terhadap sumber daya dan layanan publik, atau stigmatisasi sosial. 

Oleh karena itu, masih dibutuhkan upaya yang lebih besar dan berkelanjutan untuk membantu kampung-kampung tersebut agar dapat mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang lebih baik.
 

 

Artikel Menarik Lainnya: 

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini .

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Misteri Hilangnya Warga Kampung Kolam dan Tragedi Penumpasan G30/S PKI

Link berhasil disalin!