Insulin yang digunakan untuk obat diabetes pada 1922 (Istimewa)
Suasana tahun baru 2022 masih begitu terasa. Pandemi COVID-19 yang berlangsung sejak 2020 lalu masih terus berlanjut hingga setidaknya di awal tahun ini. Ini menjadi salah satu peristiwa dapat di kenang hingga 100 tahun kemudian.
Lalu, bagaimana dengan peristiwa yang pernah terjadi pada 100 tahun yang lalu, tepatnya pada 1922? Ya, ada sejumlah peristiwa yang hingga kini masih tercatat dalam sejarah dunia.
Berikut 4 peristiwa 1922 yang telah mengubah sejarah dunia sejak seabad yang lalu.
Arkeolog Inggris Howard Carter dan timnya menyedot perhatian dunia kala menemukan mumi Raja Mesir Tutankhamun di Mesir pada November 1922.
Mumi tersebut ditemukan di pemakaman raja muda ‘Tut’ yang berada di Lembah Para Raja, Mesir. Setelah terbiar sejak 3.000 tahun, ruang pemakaman itu digali oleh para arkeolog.
Setelah berhasil digali, arkeolog menemuan ada ribuan benda tak ternilai, salah satunya mumi era Firaun, Tutankhamun yang meninggal di usia 18 tahun.
Mumi tersebut diawetkan dengan sangat sempurna dan dibungkus dalam peti mati yang dilapisi emas murni.
Setelah bentuk pertama radio ditemukan oleh Guglielmo Marconi dari Italia pada 1890-an, lalu pada 1922, British Broadcasting Company meluncurkan layanan radio pertamanya.
Radio yang pertama kali mengudara di tanah Inggris itu berbasis di London dan dimulai dengan menyiarkan berita harian.
Radio hanya mengudara dalam beberapa jam setiap hari. Pada zaman itu, hanya orang-orang berduit saja yang mampu untuk membeli satu set radio.
Insulin menjadi salah satu penemuan paling pintar dalam sejarah dunia di abad ke-20. Insulin yang terbentuk dari organ pankreas itu berfungsi untuk mengontrol kadar gula dalam Darah.
Para ilmuwan pertama kali menggunakan insulin untuk mengobati diabetes pada manusia pada 11 Januari 1922.
Saat itu, pasien diebetes yang menerima suntikan insulin pertama bernama Leonard Thompson berusia 14 tahun yang menderita diabetes tipe 1.
Seiring dengan kepopuleran Tenis di Inggris, turnamen Wimbledon yang telah berlangsung sejak tahun 1877 itu dipindahkan ke arena baru yang lebih luas.
Pemerintah Inggris membuat lapangan tenis di atas lahan seluas 4 hektare yang berada di Wimbledon, barat daya London.
Di atas lahan tersebut, berdiri 12 lapangan tenis yang beralaskan rumput. Lapangan itu dibuka pada 22 Juni 1922 oleh Raja George V.
Hingga saat ini, lapangan tersebut masih menjadi tuan rumah untuk kejuaraan tenis Wimbledon.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: