WMO Memberikan Peringatan Terbaru Mengenai Perubahan Iklim

Bumi. (photo/Ilustrasi/Pexels/Pixabay)

Dari waktu ke waktu, kondisi planet kita tercinta yaitu Bumi semakin mengkhawatirkan. Bahkan, Badan Meteorologi Dunia atau dikenal dengan WMO dilaporkan memberikan peringatan terbaru mengenai perubahan iklim. 

Organisasi global tersebut mengatakan bahwa perubahan iklim tidak hanya menyebabkan bencana banjir dan kenaikan permukaan laut, tetapi juga menyebabkan terjadinya gelombang panas. Melihat hal itu, Sekretaris Jenderal WMO yaitu Petteri Taalas berkata peristiwa ini adalah sebuah norma baru. 

"Ada banyak bukti ilmiah bahwa beberapa di antaranya menanggung jejak perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia," ungkapnya. 

"Kita jauh dari jalur. Kita perlu meninjau kembali sistem industri, energi dan transportasi dan seluruh cara hidup kita," jelasnya. 

Sebelumnya, WMO sendiri juga melaporkan tingkat dari zat karbon dioksida yang meningkat hingga 413,2 bagian per satu juta pada tahun 2020 lalu. Angka tersebut bahkan diketahui jauh dari koridor Perjanjian Paris.

Karena itu, perubahan iklim menjadi salah satu tantangan global yang harus ditangani secara bersama, baik internasional dan nasional. Untuk Indonesia sendiri, Presiden Joko Widodo dilaporkan telah mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Nilai Ekonomi Karbon (NEK). 

Dengan adanya Perpres ini, Indonesia dilaporkan jadi negara pertama yang menggerakkan penanggulangan perubahan iklim berbasis pasar di tingkat global untuk menuju pemulihan iklim yang berkelanjutan. 

Tidak hanya itu saja, Indonesia juga menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga 29% dengan kemampuan sendiri dan 41% dengan dukungan dari internasional. Hal ini akan ditargetkan hingga 2030 mendatang. 

Artikel Menarik Lainnya:

• Jadi Pelatih Anyar Tottenham, Conte Bagikan Tips Hubungan Suami Istri untuk Pemain
• Klopp Tak Masalah Jika Simeone Enggan Berjabat Tangan Usai Pertandingan
• Antar Bayern ke Babak 16 Besar Liga Champions, Hattrick Lewandowski Berbuah Rekor