Bahan-bahan makanan yang digunakan dalam ritual ini, juga memiliki makna simbolis, yakni kesuburan, dan mencerminkan harapan akan hasil panen melimpah, serta untuk kehidupan sejahtera.
Ritual ini memiliki tujuan untuk menarik atau mengajak masyarakat untuk berkumpul dan bekerja sama, agar dapat menciptakan ikatan sosial yang kuat.
Dalam budaya Jawa, gotong-royong merupakan nilai penting yang diperkuat melalui upacara ini.
Kegiatan memasak bersama dalam upacara ini, diyakini dapat menciptakan energi positif dan solidaritas di antara masyarakat.
Selain itu, upacara ini juga dipercayai dapat menarik keberuntungan dan mengusir energi negatif.
Upacara Adang dianggap sebagai momen untuk berdoa, dan memohon berkah dari leluhur hingga kekuatan spiritual.
Upacara ini mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dan alam, tempat keberadaan bahan makanan yang dianggap anugerah dari Tuhan, leluhur mereka, dan alam itu sendiri. Hal ini menciptakan hubungan antara dunia nyata dan spiritual.
Dengan demikian, Upacara Adang tidak hanya sekadar ritual memasak, tetapi juga merupakan menifestasi, kepercayaan spiritual, dan nilai-nilai budaya dalam masyarakat Kasunanan Surakarta.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Skripsi Makna Simbolis Mistis Upacara Adang Di Kasunanan Sur