Kategori Berita
Media Network
Selasa, 19 NOVEMBER 2024 • 17:20 WIB

Makna Munggahan bagi Masyarakat Sunda, Momen Silaturahmi dan Pembersihan Diri

Nggak cuma di lingkup keluarga, munggahan di beberapa daerah juga diadakan dalam skala lebih besar, seperti di desa atau kampung.

Warga desa berkumpul di balai desa atau lapangan buat makan bersama, biasanya diiringi dengan ceramah atau pengajian.

Ini nggak cuma mempererat hubungan antarwarga, tapi juga jadi cara buat memperdalam nilai-nilai keagamaan dan menyambut bulan puasa dengan penuh persiapan.

Baca Juga: Asal-Usul Ngabuburit, Budaya Masyarakat Sunda Menunggu Waktu Berbuka Puasa

Meskipun sekarang banyak perubahan dan modernisasi, tradisi munggahan tetap dipertahankan oleh masyarakat Sunda sebagai warisan budaya yang kaya makna.

Lewat munggahan, generasi muda diajarkan tentang pentingnya kebersamaan, kepedulian, dan saling menghargai antar sesama.

Tradisi ini juga mengingatkan semua orang bahwa bulan Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga tentang pembersihan hati dan niat yang tulus.

Oleh karena itu, unggahan bukan cuma jadi momen kumpul bersama.  Munggahan juga menjadi ajang untuk introspeksi dan mempererat ikatan persaudaraan.

Dengan hati yang bersih dan hubungan yang hangat, masyarakat Sunda siap menjalani bulan Ramadhan dengan lebih penuh makna dan kesadaran.

Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Journal Gunung Djati

BERITA TERBARU

Makna Munggahan bagi Masyarakat Sunda, Momen Silaturahmi dan Pembersihan Diri

Link berhasil disalin!