Kategori Berita
Media Network
Minggu, 17 NOVEMBER 2024 • 12:12 WIB

Mengenal Tradisi Upacara Sedekah Laut di Desa Banyutowo

Meski telah mengalami perubahan karena mendapat pengaruh Islam, nilai budaya yang terkandung di dalamnya masih dapat kita lihat sampai sekarang.

Pelaksanaan Sedekah Laut

Tradisi upacara Sedekah Laut biasanya dilaksanakan sehari atau beberapa hari tergantung rangkaian acara yang diadakan. 

Karena setelah rangkaian upacara, kemudian diadakan juga berbagai hiburan masyarakat guna memeriahkan hari perayaan Sedekah Laut. 

Awalnya, masyarakat akan membuat gunungan sesajen yang diisi oleh hasil panen perkebunan dan tangkapan nelayan. 

Mengapa hasil bumi dimasukkan dalam gunungan sesajen? Sebab, masyarakat percaya segala kehidupan dimulai dari laut, termasuk tanaman perkebunan. 

Baca Juga: Merinding! Kisah Dusun Angker di Pati, Pengunjungnya Dilarang Keras Berbaju Hijau dan Biru

Setelah membuat gunungan hasil bumi dan laut, kemudian gunungan tersebut dihanyutkan ke laut dengan iringan doa-doa yang dipanjatkan oleh tokoh Islam dan tokoh adat Kejawen. Lalu, diadakan berbagai hiburan masyarakat seperti Barongan, Wayang, Ketoprak, dll.

Tradisi upacara Sedekah Laut memiliki makna penting bagi masyarakat, seperti di Desa Banyutowo, karena sebagai bentuk syukur atas rezeki yang didapatkan dari laut. 

Perlu digarisbawahi, tradisi ini tidak ditujukan lagi untuk dewa atau sebagainya yang menguasai laut, karena telah mendapat pengaruh kuat dari Islam.


Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: At-Tuhfah: Jurnal Studi Keislaman

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mengenal Tradisi Upacara Sedekah Laut di Desa Banyutowo

Link berhasil disalin!