INDOZONE.ID - Dalam dunia seni jalanan, Banksy mungkin menjadi seniman grafiti paling terkenal dan misterius di dunia. Bertahun-tahun lamanya, dia berhasil menjaga kerahasiaan identitasnya.
Banksy telah dikenal banyak orang sejak tahun 1990-an melalui sejumlah karya muralnya yang menghiasi dinding-dinding Kota Bristol, Inggris.
Banyak orang yang menganggap Banksy sebagai seorang seniman jenius yang berhasil menyihir orang-orang melalui karya-karyanya yang unik, ironis dan terkadang sarat akan muatan sosial-politik.
Baca Juga: 5 Hutan Paling Angker di Jawa Timur, Mitosnya Bahkan Terdapat Pasar hingga Kerajaan Setan
Ketenarannya ini dibuktikan dengan aksi pemungutan suara untuk menghapus karyanya yang sempat dilakukan di Kota Bristol pada 2009 lalu. Pada pemungutan suara ini 97% partisipan menentang penghapusan karya Banksy.
Tak sampai disitu saja, pada tahun 2010, Banksy masuk dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia menurut majalah Time, bersanding dengan jajaran tokoh penting dunia seperti Barack Obama, Steve Jobs hingga Lady Gaga.
Seiring berjalannya waktu, karya-karya Banksy tak hanya menghiasi dinding Kota Bristol saja, namun juga ditemukan di berbagai belahan dunia lain, termasuk Paris, Barcelona, Palestina, Ukraina hingga sederet kota di Amerika Serikat.
Baca Juga: Kisah Toto Riina, Bos Mafia Terkeji dan Tersadis di Italia dengan Julukan The Beast
Memulai karir di jalanan, Banksy kini telah berhasil jadi salah satu seniman kontemporer paling terkenal dan paling mahal.
Tak lagi hanya melukis di dinding-dinding kota, Banksy juga mulai menuangkan imajinasinya di atas kanvas. Dan tak sampai di situ saja, dia juga mulai terjun di bidang seni instalasi hingga film.
Salah satu proyek seni terbesar yang pernah dia buat adalah Dismaland, sebuah instalasi taman hiburan yang menggambarkan nuansa kengerian dan keburukan.
Baca Juga: Fenomena Musim Gugur Aneh dan Tidak Biasa di Korea Selatan, Daun yang Gugur Belum Menguning
Pameran yang juga turut menggandeng seniman-seniman lain itu diselenggarakan di Weston-super-Mare, Somerset, Inggris pada kurun waktu 21 Agustus hingga 27 September 2015.
Tak hanya sukses menyuguhkan seni instalasi, film garapannya yang bertajuk “Exit Through the Gift Shop” (2010) juga berhasil masuk dalam nominasi Academy Awards.
Meskipun statusnya terkenal di dunia seni, ada satu alasan mendasar mengapa Banksy tetap menyembunyikan identitasnya rapat-rapat. Hal ini tak lepas dari kenyataan bahwa pada dasarnya, dia adalah seorang penjahat.
Baca Juga: 5 Fakta Negara Chile yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Punya Kolam Renang Terbesar di Dunia
Terlepas dari karyanya yang dianggap unik dan telah mendapatkan pengakuan internasional, mengecat dinding yang merupakan ruangan publik tanpa izin merupakan salah satu bentuk kejahatan.
Seni jalanan yang dilakukan tanpa izin tak ubahnya aksi pengrusakan, vandalisme.
Pada awal masa karirnya, Banksy tak ingin dan takut dituntut atas kejahatan pengrusakan fasilitas publik yang ditimbulkan akibat deretan karya muralnya.
Baca Juga: Sejarah Pabrik Gula di Klaten yang Telah Berdiri Sejak Zaman Belanda, Tempat Kumpul Makhluk Halus
Dan saat ini, dia terus mempertahankan ‘anonimitas’-nya untuk menghindari pusat perhatian yang berlebih dan menjaga suasana misteri yang khas bagi seniman grafiti.
Seiring dengan ketenarannya yang terus meningkat, spekulasi soal identitas aslinya semakin santer diberitakan. Beberapa teori yang beredar terdengar sangat meyakinkan dan ada pula yang terdengar sangat tak masuk akal.
Meski demikian, semua teori tersebut tetap tak pernah terbukti kebenarannya. Dilansir dari MyArtBroker, berikut adalah daftar orang-orang yang pernah dirumorkan sebagai Banksy.
Baca Juga: Apa Itu Black Friday yang Jatuh Setiap Jumat Keempat Bulan November?
Neil Buchanan dikenal melalui program televisi anak ‘Art Attack’ yang dia pandu pada tahun 1989 hingga 2007. Spekulasi soal dia adalah Banksy mulai muncul pada tahun 2020 saat masa lockdown akibat merebaknya virus Corona.
Keramaian ini bermula dari unggahan penggemar Banksy di X (Twitter) yang menyoroti beberapa grafiti Banksy yang selalu muncul di setiap tempat Buchanan menghabiskan waktu dengan bandnya, Marseille.
Namun, teori ini langsung dibantah tegas oleh Buchanan sendiri, dia mengatakan bahwa dia tak ada hubungannya dengan Banksy.
Baca Juga: Fakta dan Sejarah Rumah Sakit Indonesia di Palestina yang Diserang Israel
Merasa tak masuk akal, Banksy pun juga ikut memberikan tanggapannya dengan menggambar mural berupa potret diri Buchanan yang mengenakan kaus Banksy di dinding garasi milik Buchanan.
Spekulasi yang menyebutkan bahwa Robert Del Naja adalah Banksy diungkapkan secara tidak sengaja oleh DJ Goldie. Dalam salah satu sesi wawancara, dia mengungkapkan bahwa nama di balik sosok besar Banksy adalah Robert Del Naja.
Robert Del Naja sendiri juga merupakan seniman grafiti yang berasal dari Bristol, sama seperti Banksy. Selain aktif dalam seni rupa, Robert juga merupakan salah satu anggota band Massive Attack.
Meskipun beberapa karya seni Banksy muncul di lokasi tur Massive Attack, Robert secara terbuka membantah rumor yang mengaitkannya dengan Banksy.
Robin Gunningham pernah bersekolah di Bristol Cathedral School. Pada umur 9 tahun, Robin mulai menunjukkan ketertarikannya pada seni grafiti. Teori tentang Robin Gunningham sebagai Banksy berawal dari sebuah penelitian bertajuk ‘Tagging Banksy’ (2016) yang dilakukan oleh para kriminolog di Queen Mary University.
Dengan menggunakan profil geografis, para kriminolog tersebut menghubungkan pergerakan Robin dengan kemunculan karya-karya Banksy di Bristol dan London.
Meskipun teori satu ini menjadi sangat populer, kebenaran akan apakah Robin merupakan orang di balik sosok Banksy tidak pernah terkonfirmasi.
Orang terakhir yang dirumorkan sebagai Banksy adalah seorang profesor seni asal Inggris, Paul Gough. Paul aktif mengisi kuliah tentang seni jalanan. Selain itu dia juga dikenal sebagai ‘pakar’ Banksy dan seorang pelukis.
Para muridnya percaya bahwa Paul bisa saja sosok Banksy itu sendiri, hal ini bermula dari pendapatnya yang menganggap bahwa seni grafiti merupakan ‘seni tingkat tinggi’ yang legal.
Baca Juga: Deretan Kasus Pembunuhan di Indonesia yang Terungkap karena Makanan, Salah Satunya Kasus di Subang
Terlepas dari banyaknya rumor tentang Banksy, misteri identitas sebenarnya dari seniman satu ini masih tetap utuh hingga hari ini.
Rekaman wawancara Banksy dan reporter BBC, Nigel Wrench pada 2003 silam kembali menjadi sorotan usai kembali ditemukan setelah beberapa tahun menghilang.
Wawancara radio tersebut merupakan kali pertama bagi Banksy hadir menyapa penggemarnya. Banksy yang saat itu berusia 20 tahunan diwawancarai oleh Nigel untuk membahas tentang pertunjukan Banksy's Turf War di London bagian timur.
Baca Juga: 7 Jejak Ramalan Kiamat Sepanjang Sejarah, 2012 Paling Menggemparkan
Yang menjadi sorotan dari wawancara itu tak lain adalah fakta bahwa Banksy, sang seniman misterius secara langsung mengungkapkan nama depannya.
Dalam rekaman wawancara tersebut, Nigel melontarkan pertanyaan perihal apakah benar dia dipanggil ‘Robert Banks’. Menanggapi hal tersebut, Banksy menjawab dengan singkat, “Itu adalah Robbie (Robin).” Saat itu Nigel menanggapi dengan gamang, “Robin. Baiklah. Robbie.”
Sejak sesi wawancara tahun 2003 itu, Banksy belum pernah lagi muncul dalam sesi wawancara lain. Hal ini pun akhirnya menyebabkan ketepatan nama Robin atau Robbie tidak pernah terkonfirmasi. Dan pada akhirnya membuat citra misterius Banksy tetap melekat hingga saat ini.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators