INDOZONE.ID - Suku Kajang, sebuah kelompok etnis yang mendiami wilayah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, memiliki akar sejarah yang kaya dan menarik. Jejak sejarah mereka membentang jauh ke masa lampau, memberikan gambaran tentang bagaimana budaya dan kehidupan masyarakat Kajang telah berkembang seiring berjalannya waktu.
Suku Kajang diyakini telah mendiami daerah Sulawesi Selatan sejak ribuan tahun yang lalu. Para ahli arkeologi menemukan bukti-bukti keberadaan masyarakat prasejarah di wilayah ini, yang diperkirakan menjadi cikal bakal suku Kajang.
Dengan tradisi bercocok tanam dan berburu, suku Kajang mengembangkan hubungan yang erat dengan alam sekitar mereka.
Baca Juga: Potret Masyarakat Suku Kajang, Selalu Berpakaian Hitam dan Rumahnya Harus Menghadap Barat
Suku Kajang memiliki kebudayaan yang unik dan beragam. Mereka dikenal sebagai pemburu ulung dan pemahat kayu yang mahir. Patung-patung kayu yang diukir oleh suku Kajang menjadi bukti seni tinggi mereka yang diakui secara internasional.
Selain itu, mereka juga memiliki keahlian dalam merajut, membuat alat musik tradisional, dan menghasilkan tenunan khas.
Struktur sosial suku Kajang dibentuk dalam sistem kelompok kekerabatan yang dikenal sebagai "paranggenna". Kelompok ini memiliki aturan dan norma yang dijunjung tinggi, serta berfungsi sebagai wadah untuk memelihara keharmonisan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Misteri Naga Padoha: Makhluk Legenda dalam Suku Batak yang Dianggap Pelindung Keseimbangan Alam
Sistem ini juga memainkan peran penting dalam menjaga keberlanjutan budaya dan adat istiadat suku Kajang.
Seiring dengan berjalannya waktu, suku Kajang mengalami berbagai perubahan akibat kontak dengan dunia luar, termasuk pengaruh dari agama dan budaya lain. Islam menjadi agama dominan di kalangan suku Kajang, tetapi mereka berhasil menggabungkan unsur-unsur keislaman dengan tradisi-tradisi khas mereka.
Seperti banyak komunitas adat, suku Kajang juga menghadapi tantangan modernisasi. Urbanisasi, perubahan gaya hidup, dan tekanan terhadap sumber daya alam menjadi isu yang perlu diatasi oleh suku Kajang dalam upaya menjaga identitas dan warisan budaya.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators