Mengenal Suku Khoisan yang Berbicara dengan Basis Tonal dan Klik, Susah Ditiru

Suku Khoisan. (Instagram/@arina_travels)

Beberapa di antara kalian mungkin asing dengan Suku Khoisan, mereka merupakan sekelompok masyarakat yang tinggal di Afrika Selatan. Masyarakat suku Khoisan dikenal dengan ciri fisiknya yang tinggi, ramping serta kepala memanjang.

Tidak hanya itu, suku Khoisan juga memiliki ciri bahasa yang unik, bahkan bahasa mereka sangat sulit untuk ditiru. Bagaimana tidak, mereka menggunakan bahasa yang berbasis tonal dan klik.

Baca juga: Mitos dan Makna Memanjangkan Leher di Suku Kayan, Konon Bisa Melindungi dari Roh Jahat

Dalam video yang dibagikan akun Instagram @arina_travels, memperlihatkan orang Khoisan berbicara menggunakan basis tonal dan klik.

Meski dikenal sebagai pengembala dan pemburu, orang-orang Khoisan tampak ramah dan bersahabat ketika berbicara dengan perekam video.

Tidak hanya bahasanya yang unik serta sulit untuk ditiru, tapi ada beberapa hal lagi yang harus kamu ketahui tentang suku Khoisan.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut yang harus kamu ketahui tentang suku Khoisan!

1. Pernah menjadi raja

Sekitar 22.000 tahun yang lalu, mereka adalah kelompok manusia terbesar di dunia, tapi saat ini hanya tersisa sekitar 100.000 penduduk.

Baca juga: Seram! Maccera, Ritual Persembahan Darah Suku Bugis saat Acara Peresmian Tempat

Berkurangnya populasi suku Khoisan diduga karena perubahan iklim. Afrika Selatan dulunya memiliki curah hujan yang tinggi kemudian berubah.

2. Hidup dalam kemiskinan

Suku Khoisan yang dulunya mendominasi di dunia, bahkan menjadi raja, kini hidup dalam kemiskinan. Hal ini menurut Stephan C. Schuster, profesor di Universitas Teknologi Nanyang di Singapura, dalam penelitiannya.

Stephan juga mengatakan tradisi budaya Suku Khoisan terancam punah.

3. Bahasa yang unik

Seperti sudah dijelaskan di atas, bahasa suku Khoisan menjadi perhatian. Mereka berkomunikasi menggunakan bahasa klik seperti konsonan.

Ahli bahasa percaya bahwa semakin banyak klik yang digunakan, semakin tua bahasanya, dan yang ini memiliki lima, paling banyak dari yang lain. Ada juga musik dan nyanyian tradisional yang indah yang akan hilang.

Artikel Menarik Lainnya:

• Wapres Dukung Mahfud MD Bentuk Satgas Usut Transaksi Janggal Rp 349 Triliun
• Sejarah Masjid Pathok Negoro Plosokuning yang Punya Ikatan dengan Keraton Yogyakarta
• Duh Kebayang Kan Ademnya Es Teler Sampai di Tenggorokan, Cus Bikin Aja Resepnya!