INDOZONE.ID - Bunga Wijaya Kusuma, tanaman yang sering menjadi koleksi generasi orang tua dan kakek-nenek kita, memiliki daya tarik tersendiri baik dari segi penampilan maupun cerita di baliknya.
Tanaman yang mendapat julukan bunga Ratu Malam ini memang memikat dengan bentuknya yang unik, mulai dari tulang daunnya yang menyerupai kerangka ikan hingga daunnya yang zigzag.
Tak hanya itu, tekstur daun yang tebal serta bergerigi semakin menambah pesona dari bunga tropis ini.
Baca Juga: Misteri Alas Ketonggo: Hutan Angker di Ngawi yang Dipercaya Sebagai Tempat Pesugihan
Namun, di balik keindahannya, bunga Wijaya Kusuma juga dikelilingi oleh berbagai mitos yang seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Penasaran dengan mitos-mitos yang menyelubungi bunga yang jarang mekar ini? Berikut lima mitos bunga Wijaya Kusuma.
Baca Juga: Kisah Mistis di Balik Semburan Lumpur Lapindo Sidoarjo, Ternyata Ada Kaitannya dengan Nyai Sireng
1. Bunga Para Raja dan Ratu
Bunga yang memiliki nama ilmiah Epiphyllum anguliger ini dikenal sebagai bunga kesukaan para raja dan ratu pada zaman dahulu.
Warna serta kelopak yang cantik menjadi alasan mengapa bunga yang hanya bermekaran di malam hari ini begitu disukai oleh kalangan kerajaan.
Pada masa kerajaan dulu, bunga Wijaya Kusuma cukup sulit ditemukan, sehingga kerajaan yang memiliki bunga ini di istananya dianggap makmur.
Selain itu, bunga Wijaya Kusuma sering menjadi pilihan kado romantis yang diberikan raja kepada ratu.
Kelangkaan dan perjuangan untuk mendapatkan bunga ini menjadikannya simbol cinta dan keistimewaan.
Baca Juga: Kisah Suku Dayak Punan Batu, Punya Ilmu Menghilang Tanpa Jejak!
2. Bunga Kesayangan Ratu Pantai Selatan
Bunga Wijaya Kusuma juga dianggap sebagai tanaman kesayangan Nyai Roro Kidul, Ratu Pantai Selatan.
Kepercayaan ini berasal dari masyarakat Jawa yang meyakini bahwa bunga Wijaya Kusuma diciptakan khusus sebagai sesajen untuk sang ratu laut.
Di daerah Cilacap, Jawa Tengah, terdapat mitos yang cukup populer bahwa bunga Wijaya Kusuma merupakan anak dari seorang perempuan yang menikah dengan makhluk gaib setelah terjun ke laut.
Anak mereka disebut mengalami kecacatan dan menjadi bunga yang dikenal sebagai Wijaya Kusuma.
Baca Juga: Misteri Pusaka Bambu Pethuk: Keajaiban atau Cuma Mitos?
3. Bunga Pembawa Rezeki
Bunga Wijaya Kusuma dipercaya bisa membawa kelimpahan rezeki bagi yang memeliharanya.
Mitos ini berakar dari makna nama Wijaya Kusuma sendiri. Dalam bahasa Jawa, Wijaya berarti kemenangan, sementara Kusuma berarti bunga. Secara keseluruhan, Wijaya Kusuma berarti kemenangan mutlak yang dimiliki oleh seorang raja.
Masyarakat meyakini bahwa siapa pun yang melihat bunga Wijaya Kusuma mekar pada malam hari akan mendapatkan keberuntungan yang berlimpah, layaknya seorang bangsawan.
4. Asal Usul yang Tidak Terduga
Banyak yang mengira bunga Wijaya Kusuma merupakan tanaman endemik Indonesia, namun nyatanya bunga ini berasal dari Meksiko, Amerika Utara.
Bunga yang mampu bertahan di suhu tinggi ini masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang Tiongkok pada zaman kerajaan Majapahit. Sejak saat itu, bunga Wijaya Kusuma mulai dikenal dan dikaitkan dengan berbagai mitos di tanah air.
Baca Juga: Kisah Horor Mbah Masirin, Nekat Daki Gunung Lawu Sendirian di Bulan Suro
5. Mengangkat Derajat Seseorang
Selain mendatangkan rezeki, bunga Wijaya Kusuma juga dipercayai mampu mengangkat derajat bagi yang memeliharanya.
Mitos ini berkembang karena kepercayaan bahwa Wijaya Kusuma adalah bunga para raja dan ratu. Akibatnya, orang yang memelihara bunga ini dianggap bisa lebih bersinar seperti bangsawan dibandingkan mereka yang tidak memilikinya.
Baca Juga: Kisah Makam Pangeran Sambernyawa dan 7 Mata Air Keramat yang Ramai Dikunjungi Saat Bulan Suro
Bunga Wijaya Kusuma memang penuh dengan misteri dan mitos yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat hingga saat ini.
Keindahan dan cerita di baliknya menjadikan bunga ini bukan hanya sekadar tanaman hias, tetapi juga simbol kebudayaan dan spiritualitas yang kaya.
Meskipun ada yang menganggapnya sebagai mitos belaka, pesona dan daya tarik bunga Wijaya Kusuma tetap abadi di hati mereka yang menghargainya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube @Larasati Channel