Baca Juga: Kisah Dinasti Manchu yang Terakhir Memerintah di China: Runtuh karena Pejabat Istana yang Korup
Dalam kepercayaan masyarakat Arab kuno, Rebo Wekasan dianggap sebagai waktu di mana bala atau bencana turun untuk setahun ke depan.
Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk tidak melakukan perjalanan jauh dan lebih banyak beristigfar serta mengingat Allah SWT.
Baca Juga: 8 Tradisi Imlek untuk Menyambut Tahun Baru dengan Semangat Baru!
Rebo Wekasan merupakan bagian dari tradisi Islam Nusantara yang penuh dengan makna dan kearifan lokal.
Meskipun ada beberapa ulama yang tidak sepenuhnya mendukung amalan-amalan dalam tradisi ini, banyak masyarakat yang tetap melakukannya sebagai bentuk ikhtiar dan perlindungan diri dari bala.
Baca Juga: Jalur Kereta Api Tiongkok Timur, Perpanjangan Jalur Trans Siberia di Wilayah Tiongkok
Bagi sebagian orang, tradisi ini adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan dari segala bentuk bencana yang mungkin terjadi.
Dengan demikian, Rabu Wekasan 2024 menjadi salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh sebagian umat Islam di Indonesia hingga saat ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Kitab Al-Jawahir Al-Khams