Tarian ini juga melibatkan para warga yang kena kutukan dan seringkali diikuti dengan kehadiran Leak, yang ditandai dengan bola-bola api melayang.
Adegan kutukan sering menyebabkan penonton kerasukan. Penonton juga disuguhkan dengan adegan kematian korban Rangda yang kemudian ditinggalkan di kuburan.
Pemeran mayat bisa benar-benar meninggal jika pertunjukan tidak berhasil atau ritual tidak diterima.
Selain itu, Tari Calon Arang menampilkan adegan kekerasan seperti penusukan perut Rangda oleh Mpu Bharada dengan keris. Penari Rangda tidak akan terluka karena telah dirasuki roh yang membuatnya kebal.
Tarian ini biasanya berlangsung di tengah malam hingga dini hari di Pura Dalam atau tempat dekat kuburan. Penonton harus menyaksikan sampai tuntas, jika tidak, mereka bisa dicegat oleh Leak di tengah jalan.
Tari Salai Jin berasal dari Ternate, Maluku Utara. Konon, tarian ini dilakukan oleh leluhur untuk berkomunikasi dengan bangsa jin.
Mereka meminta bantuan jin dalam menyelesaikan masalah manusia, seperti wabah penyakit. Tari Salai Jin dipentaskan secara berkelompok oleh pria dan wanita.
Penari pria membawa wadah yang mengeluarkan asap kemenyan, sedangkan penari wanita membawa sekta daun palem (woka) kering sebagai pelindung dari roh jahat.
Baca Juga: Mengenal Kumpo, Tarian Mistis Asal Afrika yang Anggun dan Memikat
Penari wanita kemudian berpindah ke tengah-tengah penari pria dan mulai dirasuki roh, menari tanpa kendali. Tarian ini sering berubah mistis saat penari wanita mulai kerasukan dan menari dengan gerakan yang tidak terkontrol.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Phinemo.com