Om Hao dari Kisah Tanah Jawa. (Youtube)
Dengan viralnya film "KKN di Desa Penari", masyarakat Indonesia mulai kepo apakah cerita tersebut asli atau murni karangan saja? Banyak media maupun influencer yang berlomba-lomba untuk mencari tahu keaslian dari cerita "KKN di Desa Penari". Salah satunya adalah Om Hao dan Tim Kisah Tanah Jawa.
Di salah satu video yang diunggah ke channel YouTube Kisah Tanah Jawa pada 27 Mei 2022, Om Hao bersama Tim Tanah Jawa melakukan ekspedisi ke sebuah desa di wilayah Jawa Timur.
Dalam perjalanan mereka, diketahui kalau dari semua titik lokasi yang dikunjungi, hampir sama tingkat kemiripannya dengan latar tempat cerita "KKN di Desa Penari", mulai dari akses masuk yang hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor, adanya gapura, makam tua sampai sungai yang dianggap keramat.
Namun, ada hal menarik soal eksistensi sosok lelembut yang menghuni lokasi tersebut. Dalam penerawangannya, Om Hao dan Om Day menyebut kalau sosok lelembut di desa tersebut adalah sepasang siluman ular, yang satu adalah pejantannya dan yang satu adalah betinanya. Sang lelembut betina inilah yang kita kenal sebagai Badarawuhi, sedangkan sosok lelembut jantan bernama Badaruhi.
Baca Juga: Kental Sama Mitos, Benarkah 'Ratu Malam' Bunganya Nyi Roro Kidul yang Bisa Menarik Rezeki?
Selain tempat, ada juga sejarah dibalik setiap titik lokasi yang dikunjungi oleh Tim Kisah Tanah Jawa. Dan yang mengejutkannya adalah, beberapa diantara sejarah tempat itu ada yang sama dengan alur cerita "KKN di Desa Penari". Jadi, apakah "KKN di Desa Penari" diambil dari kisah nyata atau hanyalah sebuah karangan fiksi dari akun Twitter Simpleman? Semua itu kembali kepada kepercayaannya masing-masing.
Ilustrasi Ratu Calonarang dan Badarawuhi. (Istimewa)
Semua dimulai dengan kedatangan Ratu Sakti Calonarang, seorang penguasa Ilmu Hitam yang menyebarkan wabah penyakit di Kediri, Jawa Timur. Dampaknya, setengah populasi warga Kediri kehilangan nyawa. Empu Bahula, putra Empu Baradah, tidak bisa berdiam diri melihat warganya terkena akibat Ilmu Hitam Calonarang.
Empu Bahula mengetahui bahwa sumber kekuatan Calonarang berasal dari lontaran mantra sakti. Setelah mencuri lontar tersebut, Calonarang dan pasukannya berhasil dikalahkan oleh Pasukan Kerajaan Daha. Pasukan Daha menghancurkan Kerajaan Dirah, yang tidak lagi dilindungi oleh Ilmu Hitam.
Namun, dendam Pasukan Daha membuat mereka membantai seluruh pasukan dan warga Kerajaan Dirah. Lima murid Calonarang melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Empat murid melarikan diri ke Bali, sementara satu, bernama Ratna Nareh, melarikan diri ke hutan belantara di Jawa.
Baca Juga: Legenda dan Asal Usul Imlek yang Identik dengan Warna Merah
Ratna Nareh, saat itu berusia 17 tahun, memilih melarikan diri sendiri. Dia membawa lontar-lontar sakti milik Gurunya untuk dipelajari di masa mendatang. Dalam pelariannya, dia menaklukkan hutan-hutan dan mempelajari ilmu hitam milik Gurunya.
Setelah menguasai ilmu hitam tersebut, Ratna Nareh menjadi awet muda dan kuat. Dia memutuskan untuk bertemu dengan manusia dan sampai di Desa Wonontoro, yang dipimpin oleh Macan Sikep, pemimpin jahat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber