Ratna Nareh mengetahui keberadaan Alas Danda, hutan terlarang di desa itu, dan mengadakan pertunjukan tarian di sana untuk menarik energi baik dan buruk. Pertunjukan itu memancing makhluk gaib dan prajurit Alas Danda, yang kemudian merasuki penonton.
Dia menarik energi dari makhluk tersebut dan berubah menjadi sosok menyeramkan. Namun, dia gagal menarik energi dari seorang penari yang kerasukan prajurit Ratu Siluman Alas Danda.
Kegiatannya memicu kemarahan Ratu Sarpamara, penguasa Alas Danda. Mereka bertempur, dan pada akhirnya, Ratna Nareh kalah dan dikutuk untuk hidup abadi dalam kegelapan.
Setelah mengusir Ratna Nareh, Ratu Sarpamara memerintahkan penghuni Alas Danda untuk kembali dan melepaskan manusia yang mereka masuki. Namun, seorang sosok, Abdi Nyi Roro Kidul, menolak dan akhirnya diusir oleh Ratu Sarpamara.
Baca Juga: Fakta Kisah Seram di Balik Mitos Bundaran FT UGM: Nyanyi Gugur Bunga dan Penunggu yang Mengintai
Sosok tersebut kemudian berkelana dan dikenal sebagai Subada Rawuh, sosok yang menyeramkan namun kuat dan dihormati, yang takkan memaafkan pelanggaran terhadapnya.
Bentuk dari sosok ini adalah berbentuk sosok manusia berbaju dominan hijau yang kadang berubah menjadi sosok menakutkan, yaitu berbentuk wujud manusia setengah Ular. Sosok ini dijuluki oleh penduduk sekitar dengan nama "Subada Rawuh" yang berasal dari kata "Subada" yang berarti sosok lelembut yang kuat atau disegani dan "Rawuh" berarti datang ke area Sendang atau kolam pemandian.
Ada juga yang menyebut sosok ini dengan nama "Subadangrawuhi" dan "Badarawuhi".
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber