INDOZONE.ID - Dua candi peninggalan era Majapahit yang satu ini mungkin nggak sepopuler Borobudur atau Prambanan, tapi mereka punya cerita sendiri yang layak didengar. Namanya Candi Pamotan I dan Candi Pamotan II, lokasinya ada di Desa Pamotan, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Nggak jauh dari Candi Pari, bahkan dua candi ini cuma berjarak sekitar 50 meter. Meski cuma berupa tumpukan batu bata merah, dua situs ini tetap ditetapkan sebagai cagar budaya, artinya udah seharusnya dijaga dan dilestarikan.
Dari segi ukuran, Candi Pamotan I lebih besar dan kelihatan lebih bagus daripada Candi Pamotan II. Yang pertama ukurannya sekitar 4,84 x 4,78 meter, sedangkan yang kedua sekitar 4,75 x 4,30 meter. Memang kecil, tapi bukan berarti nggak punya nilai sejarah. Bentuknya sederhana, batu bata merah disusun membentuk struktur hampir bujursangkar. Kalau musim hujan, sekitar area candi ini bisa tergenang air karena ada lubang yang cukup panjang, kesan mistis dan misterius pun makin terasa.
Baca Juga: Tersembunyi di Sidoarjo, Candi Ini Punya Legenda Putri dari Bangsa Jin
Sejarah penemuan candi ini juga cukup panjang dan penuh liku. Pertama kali dicatat oleh seorang penilik kebudayaan bernama Walujo B.A., tapi sempat terbengkalai begitu saja. Baru sekitar dua dekade kemudian, pada 1923, seorang ahli purbakala bernama NJ Krom melanjutkan penelitian dan penggalian. Katanya, gaya arsitektur dua candi ini punya kemiripan dengan struktur khas era Majapahit, udah kayak template bangunan zaman kerajaan dulu.
Sayangnya, kondisi dua candi ini sekarang cukup memprihatinkan, terutama Candi Pamotan II. Banyak batu bata yang rusak dimakan usia. Bahkan, ada arca yang kepalanya hilang entah ke mana. Katanya udah ada pemugaran, tapi sayangnya terlambat karena kerusakan sudah terlanjur parah. Candi Pamotan I juga nasibnya nggak jauh beda. Di bagian timur ada dinding yang bolong cukup besar, bisa jadi akibat alam, bisa juga ulah tangan manusia. Yang jelas, dua situs ini teriak minta perhatian.
Baca Juga: Kisah Cinta Beda Agama Pramodhawardhani dan Rakai Pikatan, Terukir di Batu Candi Prambanan
Dua candi ini bukan cuma sekadar tumpukan batu bata merah. Mereka saksi bisu kejayaan Majapahit yang masih berdiri, meskipun udah nggak sempurna. Merawat mereka sama aja kayak menghormati masa lalu. Dan pastinya, ini jadi bagian penting buat menjaga warisan budaya untuk generasi masa depan. Karena dari candi-candi sunyi inilah kita bisa belajar bahwa sejarah nggak harus selalu megah buat bisa bermakna.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia