Jumat, 05 JANUARI 2024 • 12:15 WIB

Albert Fish: Kisah Kelam Kegilaan dan Sadisme di Amerika

Author

Albert Fish, penjahat terkenal Amerika.

INDOZONE.ID - Albert Fish dikenal sebagai salah satu penjahat paling terkenal di Amerika Serikat. Kisah hidupnya merupakan narasi mengerikan tentang sadisme, kegilaan, dan tindakan keji yang mengejutkan Amerika pada awal abad ke-20.

Warisan Fish adalah pengingat betapa kejamnya manusia dan peringatan bahwa pembunuhan berantai dapat dilakukan melalui keadaan yang mengerikan.

Kisah Albert Fish yang Dikenal Sebagai Penjahat Amerika

Berikut sederet kisah kelam dan mengerikan Albert Fish yang dikenal sebagai penjahat Amerika Serikat pada masanya.

Baca Juga: Kisah Martha Christiana Tiahahu: Gadis Maluku Pertama yang Berani Melawan Belanda, Gugur 2 Hari Sebelum Ultah ke-18

Awal Kehidupan

Albert Fish, penjahat terkenal Amerika.

Albert Fish lahir pada 19 Mei 1870, di Washington, D.C., Amerika Serikat. Kehidupannya penuh dengan tragedi dan ketidakstabilan. Ayahnya, Randall Fish, meninggalkan keluarganya ketika Albert masih kecil, meninggalkan ibunya, Ellen Fish, untuk merawat Albert dan saudara-saudaranya.

Kehidupan keluarganya yang sulit dan kondisi kejiwaan keluarganya sendiri memberi awal yang kurang menyenangkan bagi Albert Fish. Albert Fish tumbuh dalam suasana agama yang kuat dan melibatkan diri dalam berbagai praktik keagamaan.

Ia menikah pada usia muda dan memiliki enam anak. Meskipun kelihatannya hidupnya biasa, Albert Fish menyimpan kegelapan yang mengerikan di balik fasad keluarga ini.

Albert Fish menderita berbagai gangguan mental, termasuk gangguan kepribadian multipel. Selain itu, ada indikasi kuat bahwa ia mengalami gangguan kejiwaan, seperti paranoia dan waham. Kombinasi gangguan-gangguan ini memperumit pemahaman mengenai pikiran dan perilaku Albert Fish.

Salah satu aspek sentral dari profil psikologis Albert Fish adalah ketertarikannya pada seksualitas sadis. Ia terlibat dalam praktek BDSM (Bondage, Discipline, Dominance, Submission) ekstrem dan mengekspresikan kepuasannya melalui tindakan kekerasan fisik dan seksual terhadap korban-korbannya.

Albert Fish mengklaim bahwa motif utamanya dalam melakukan kejahatan adalah pengaruh keagamaan dan kepercayaan pribadinya. Ia percaya bahwa melibatkan dirinya dalam tindakan sadis dan kanibalisme akan membawanya lebih dekat dengan Tuhan.

Kasus Kriminal

Albert Fish, penjahat terkenal Amerika.

Pada tahun 1928, Albert Fish terlibat dalam kasus pembunuhan yang mencengangkan, yaitu pembunuhan Grace Budd. Melalui iklan palsu yang menawarkan pekerjaan, Albert Fish berhasil membujuk keluarga Budd untuk mempercayakan putri mereka, Grace, padanya.

Di sebuah rumah terpencil di Westchester County, New York, Albert Fish melaksanakan penyiksaan yang tak terbayangkan sebelum membunuhnya dan bahkan memotong tubuhnya menjadi bagian-bagian kecil. Kekejaman ini menciptakan trauma yang tak terlupakan bagi keluarga Budd dan masyarakat pada umumnya.

Namun, kasus Budd hanya mencerminkan puncak gunung es dari serangkaian kejahatan Albert Fish. Pada tahun 1927, ia menculik seorang anak laki-laki berusia 4 tahun bernama Billy Gaffney di Brooklyn. Gaffney tidak pernah ditemukan, tetapi Albert Fish mengaku telah menyiksa, membunuh, dan bahkan memakan bagian tubuhnya. Kasus ini memberikan gambaran lebih lanjut tentang kekejian dan kegilaan Albert Fish.

Albert Fish juga terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Robinetta Townsend pada tahun 1932, meskipun tidak ada bukti konkret yang dapat menghubungkannya secara langsung. Sementara itu, pengakuan Albert Fish terhadap keterlibatannya dalam sejumlah kasus lain harus diambil dengan skeptisisme, karena ia mungkin menciptakan cerita-cerita ini sebagai bagian dari kegilaannya atau upaya untuk memperkuat reputasinya sebagai penjahat yang mengerikan.

Pada saat yang sama, Albert Fish sering mengirim surat ancaman dan surat cinta yang sangat eksplisit kepada orang tua korban atau calon korban. Surat-surat ini, yang sering kali menunjukkan kepuasan Albert Fish terhadap tindakan sadisnya, menjadi salah satu bukti kejiwaan yang gelap.

Penangkapan dan Pengadilan

Penangkapan Albert Fish pada tahun 1934 menjadi penutup dari serangkaian kejahatan sadis yang telah meresahkan masyarakat. Kepolisian berhasil melacaknya melalui surat aneh yang dikirimkannya kepada keluarga Budd setelah menculik dan membunuh Grace Budd.

Pada saat ditangkap, Albert Fish bekerja sama dengan penyelidik dan mengakui sejumlah besar kejahatannya, termasuk penculikan dan pembunuhan anak-anak lainnya.

Proses pengadilan Albert Fish berlangsung pada 1935 di Pengadilan Kriminal New York. Albert Fish dihadapkan pada tuduhan pembunuhan dan kanibalisme atas korbannya, Grace Budd.

Selama persidangan, fakta-fakta mengerikan tentang kekejaman Albert Fish terungkap. Dia dengan dingin mengakui perbuatan-perbuatannya, dan para saksi memberikan kesaksian yang membuat pendengar terguncang.

Meskipun usaha pembelaan mencoba menunjukkan bahwa Albert Fish tidak waras, para ahli psikiatri mengonfirmasi kestabilan mentalnya, dan pengadilan menyatakan dia bersalah.

Baca Juga: Tragedi Terra Nova, Kisah Ekspedisi ke Kutub Selatan yang Menewaskan Ilmuwan dan Navigator

Hukuman dan Eksekusi

Albert Fish, penjahat terkenal Amerika.

Pada 16 Januari 1936, Albert Fish dijatuhi hukuman mati dengan kursi listrik di Penjara Sing Sing. Sebelum eksekusi, Albert Fish memberikan wawancara terakhir kepada wartawan.

Dalam wawancara tersebut, dia mengungkapkan lebih banyak detail mengerikan tentang kehidupannya dan kejahatannya. Albert Fish tampaknya menikmati perhatian media dan mungkin mencari cara untuk membuat dirinya terkenal hingga akhir.

Eksekusi Albert Fish menjadi salah satu acara yang sangat diperhatikan pada masanya. Meskipun usianya hampir 65 tahun, Albert Fish berjalan menuju kursi listrik dengan langkah mantap.

Eksekusi ini memicu diskusi luas tentang etika hukuman mati dan peran penyakit mental dalam sistem hukum pidana. Beberapa menganggapnya sebagai bentuk keadilan, sementara yang lain melihatnya sebagai contoh kegagalan sistem peradilan.

Dampak kehidupan dan hukuman mati Albert Fish meluas ke ranah sosial dan hukum, memicu perdebatan tentang cara kita menanggapi kejahatan terburuk.

Kisah ini tidak hanya menjadi catatan kriminal yang menakutkan tetapi juga mendorong refleksi mendalam tentang batasan dan etika dalam memberlakukan hukuman atas tindak kejahatan yang sedemikian mengerikan.

Writer: Putri Octavia Saragih

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators,

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Thought Catalog

Author
TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU
Kontak Tentang Kami Redaksi Info Iklan Pedoman Media Siber Pedoman AI dari Dewan Pers Kode Etik Jurnalistik Karir