INDOZONE.ID - Sidoarjo itu dikenal sebagai kota yang padat penduduk, tapi siapa sangka kalau daerah yang sekarang jadi pusat industri ini ternyata punya sejarah panjang dan dalam banget soal perdagangan di Jawa Timur.
Letaknya tuh strategis banget, diapit sama Surabaya dan dilewatin sungai, jadi dari dulu udah jadi jalur penting buat keluar masuknya barang dan komoditas. Kalau ditarik jauh ke belakang, Sidoarjo pernah jadi bagian dari Kerajaan Jenggala.
Kerajaan ini punya pengaruh gede di Jawa Timur dan letaknya deket banget sama laut, yang otomatis bikin wilayahnya untung karena jadi jalur perdagangan antar daerah.
Ada beberapa prasasti kayak Prasasti Canggal dan Pasirpanjang yang nunjukin kalau di daerah ini udah ada aktivitas kerajaan, kemungkinan besar juga ada hubungannya sama kegiatan dagang.
Baca Juga: Mengenal Iles-iles, Tanaman Liar yang Nggak Bisa Diremehkan
Pas era Jenggala selesai, Sidoarjo masuk ke wilayah kekuasaan Majapahit,kerajaan yang udah terkenal banget dengan jaringan perdagangannya yang luas. Karena pusat Majapahit ada di Trowulan, yang deket banget, bisa dibilang Sidoarjo juga kebagian peran penting.
Bayangin aja, ramai banget pastinya! Barang-barang kayak rempah, beras, sampe kerajinan tangan ngalir lewat sini, bahkan bisa jadi banyak juga yang diproduksi langsung dari Sidoarjo.
Bayangkan saja seramai apa! Arus barang seperti rempah-rempah, beras, dan kerajinan tangan dilewatkan ke Sidoarjo bahkan di produksi oleh Sidoarjo.
Lanjut ke masa islam dan kolonial, setelah Majapahit runtuh Sidoarjo berada di bawah kesultanan Damak lalu Mataram. Waktu itu, arah perdagangan mulai berubah, ngikutin perkembangan agama dan perubahan kekuasaan politik.
Baca Juga: 5 Arti Mimpi Menangis Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik atau Buruk?
Tapi Sidoarjo tetap jadi wilayah yang penting banget soalnya lokasinya deket sama pelabuhan gede di Surabaya. Masuk ke penjajahan Belanda, di sini Sidoarjo semakin terkenal sebagai sentra produksi gula,belanda melewati VOC menguasai wilayah dan membagi menjadi distrik.
Di masa ini, Sidoarjo gak cuma tempat lalu lintas perdagangan tetapi juga pusat produksi terutama gula yang menjadi komoditas utama ekspor. Banyak bangunan tua dengan sistem irigasi pada zaman kolonial yang di bangun demi mendukung kegiatan industri.
Hasil bumi kayak garam, hasil pertanian, dan hasil laut juga menjadi peran yang besar. Pasar tradisional menjadi tempat penting untuk bertukar barang yang pasti ada banyak petani,nelayan, dan pedagang di berbagai penjuru dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal