Ki Wasyid, Sosok di Balik Peristiwa Geger Cilegon yang Berhasil Bikin Belanda Kocar-kacir

Ki Wasyid. (Dok. Pemkot Cilegon)

INDOZONE.ID - Ki Wasyid lahir di Banten sekitar tahun 1843, ia dikenal sebagai ulama dengan ilmu pengetahuan agamanya yang cukup mendalam serta ia menjadi pengajar seni bela diri tradisional.

Sebagai pimpinan pesantren, Ki Wasyid memiliki pengaruh yang sangat besar di masyarakat. Menjadi tokoh di masyarakat menjadikan ki wasyid menjadi figur utama dalam melawan penindasan kolonial belanda.

Pada tahun 1888, kondisi masyarakat banten semakin memburuk dikarenakan adanya penindasan oleh pemerintah kolonial. Pajak yang begitu tinggi dan adanya kebijakan kerja paksa membuat rakyat banten semakin menderita.

Ki Wasyid, bersama para ulama dan Jawa lokal, mengorganisir perlawanan yang dikenal dengan sebutan Geger Cilegon. Serangan yang dilakukan ini ditujukan untuk menggulingkan pemerintahan kolonial di wilayah Cilegon dan menunjukan perlawanan rakyat terhadap ketidakadilan.

BACA JUGA: Di Balik Peristiwa Geger Cilegon 1888: Pemberontakan Para Ulama Banten Melawan Hindia Belanda

Kepemimpinan Ki Wasyid yang begitu karismatik menjadi kunci dalam menggerakkan massa. Ki Wasyid selalu mengutamakan musyawarah dan pandai dalam memotivasi pengikutnya melalui ajaran agama.

Ia tidak hanya memberikan instruksi, tetapi ia menunjukkan teladan melalui tindakan nyata dilapangan. Ki Wasyid menggunakan simbol-simbol keagamaan untuk membangkitkan semangat melawan penjajahan.

Sayangnya, Perlawanan yang dilakukan oleh Ki Wasyid dan pasukannya berhasil dipadamkan oleh pasukan kolonial yang lebih kuat dan memiliki senjata yang lengkap.

Ki Wasyid gugur dalam pertempuran pada 17 Juli 1888, sementara itu pasukan yang mengikuti Ki Wasyid banyak yang ditangkap, dihukum mati, atau diasingkan ke berbagai wilayah Indonesia.

Meski perjuangan yang dilakukan tidak mulus, semangat perjuangan Ki Wasyid tidak pernah padam dan akan terus dikenang sebagai simbol keberanian melawan penindasan.

Ki Wasyid adalah contoh nyata pahlawan yang berjuang bukan hanya dengan senjata, tetapi juga dengan keyakinan dan tekat yang begitu kuat. Pada 10 November atau Hari Pahlawan, kita diingatkan untuk menghargai jasa para pejuang yang rela berkorban demi keadilan dan kemerdekaan.

Banner Z Creators Undip.