Kategori Berita
Media Network
Rabu, 20 NOVEMBER 2024 • 16:58 WIB

Kisah Toyohiko Kagawa, Pendeta Jepang Peduli Kaum Miskin hingga Rela Tinggal di Tempat Kumuh

Selama Perang Dunia II, Kagawa menentang kebijakan agresif Jepang yang mengarah pada peperangan. Ia mengampanyekan perdamaian dan menyerukan agar negara tidak mengejar ambisi kekuasaan dengan mengorbankan kehidupan banyak orang. Kagawa percaya bahwa perdamaian adalah nilai yang lebih penting daripada kemenangan dalam perang.

Tidak hanya berhenti pada perjuangan sosial, Kagawa juga mengembangkan konsep ekonomi sosial Kristen yang berfokus pada kesejahteraan bersama, mengurangi kesenjangan sosial, dan mendorong keseimbangan antara kekayaan dan kemiskinan. Dalam karyanya, ia menekankan perlunya reformasi ekonomi untuk menciptakan sistem yang lebih adil bagi semua orang.

Toyohiko Kagawa meninggal pada 23 Mei 1960, namun pengaruhnya masih bisa dirasakan hingga hari ini. Ia dikenal sebagai seorang pendeta yang tidak hanya mengajarkan kasih dan keadilan, tetapi juga mewujudkannya melalui tindakan nyata. Kagawa adalah contoh hidup bagaimana ajaran agama bisa diterjemahkan menjadi aksi nyata yang membawa perubahan besar bagi masyarakat.


Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jstor.org

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Kisah Toyohiko Kagawa, Pendeta Jepang Peduli Kaum Miskin hingga Rela Tinggal di Tempat Kumuh

Link berhasil disalin!