INDOZONE.ID – Ketika mendengar kata "filsafat," banyak orang mungkin teringat pada tokoh-tokoh besar Yunani seperti Socrates, Plato, atau Pythagoras.
Namun, selain pemikir-pemikir dari Barat, dunia filsafat juga memiliki tokoh-tokoh hebat dari Timur, salah satunya adalah Gongsun Long, filsuf asal China kuno yang karyanya masih dipelajari hingga saat ini.
Nama Gongsun Long mungkin belum begitu dikenal di Indonesia, namun gagasan-gagasannya, khususnya dalam bidang logika dan bahasa, memberi pengaruh besar dalam tradisi filsafat China.
Gongsun Long (320–250 SM) hidup pada masa negara-negara berperang di China kuno dan dikenal sebagai seorang ahli logika.
Ia berasal dari negara Zhao dan dikenal luas karena pemikiran-pemikirannya yang inovatif, meskipun tidak banyak karya yang bertahan dari zaman ke zaman.
Salah satu gagasan terkenalnya adalah "kuda putih bukan kuda," sebuah pernyataan yang telah menjadi bahan perdebatan dalam filsafat China dan masih dipelajari hingga kini.
Baca Juga: Kisah Tragis Filsuf Hypatia, Dibakar Hidup-hidup karena Melakukan Penelitian Ilmiah
Selain sebagai filsuf, Gongsun Long juga dikenal sebagai penasihat politik dan diplomat. Ia menghindari konflik militer dan lebih memilih jalan diplomasi untuk menyelesaikan masalah.
Dalam sebuah anekdot yang tercatat dalam Annals of Lu Buwei, Gongsun Long memberikan nasihat kepada Raja Hui dari Zhao tentang bagaimana merespons ancaman perang dari negara Qin.
Alih-alih mendorong Raja Zhao untuk berperang, Gongsun Long justru mengusulkan solusi diplomatik yang lebih cerdas dan aman.
Salah satu karya yang paling terkenal dari Gongsun Long adalah Bai Ma Lun (白馬論) atau White Horse Dialogue.
Dalam karya ini, Gongsun Long berargumen bahwa "kuda putih bukan kuda." Pernyataan ini mengundang banyak perdebatan karena terlihat seperti permainan kata-kata belaka.
Namun, bagi Gongsun Long, pernyataan ini mengungkapkan pandangannya tentang batasan bahasa dalam menggambarkan realitas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: LUCAS, T. (2012). WHY WHITE HORSES ARE NOT HORSES AND OTHER