Kisah Pemilu Paling Curang dalam Sejarah Dunia (SS/ film dokumenter)
INDOZONE.ID - Pemilu, sebagai ajang demokrasi untuk memilih pemimpin, seharusnya berjalan adil dan transparan. Namun, dalam sejarah panjang perpolitikan dunia, tak sedikit kasus pemilu yang diwarnai kecurangan.
Berikut ini adalah beberapa kisah pemilu paling curang di antaranya bahkan tercatat sebagai yang paling curang dalam sejarah dunia.
Charles D. B. King (wikipedia)
Pemilu presiden Liberia tahun 1927 dikenal sebagai 'pemilu paling curang dalam sejarah' oleh Guinness World Records. Charles D. B. King, presiden yang sedang menjabat, berhadapan dengan oposisi dari partai oposisi yang dipimpin oleh Thomas J. Faulkner.
Dalam pemilu ini, hasil yang diumumkan menunjukkan bahwa King memenangkan lebih dari 234.000 suara, sementara jumlah total pemilih terdaftar hanya sekitar 15.000.
Kecurangan ini begitu besar sehingga tidak dapat disangkal. Meskipun hasilnya penuh dengan absurditas, King tetap berkuasa, menunjukkan betapa kecurangan bisa mengabaikan kehendak rakyat dengan cara yang paling mencolok.
Baca Juga: Keddie Kabin: Misteri Pembunuhan yang Mengguncang California
Presiden João Goulart (wikipedia)
Pemilu di Brasil pada tahun 1964 menjadi titik awal dari salah satu periode paling kelam dalam sejarah negara tersebut. Presiden João Goulart, yang terpilih secara demokratis, menghadapi perlawanan dari militer dan elit konservatif Brasil yang tidak senang dengan kebijakan-kebijakan populisnya.
Pemilu ini berlangsung dalam suasana tegang, dengan berbagai laporan tentang kecurangan, termasuk manipulasi suara dan intimidasi terhadap pendukung Goulart. Namun, yang lebih menentukan adalah kudeta militer yang terjadi segera setelah pemilu.
Dengan dukungan dari Amerika Serikat, militer Brasil menggulingkan Goulart dan mengambil alih pemerintahan. Rezim militer yang kemudian berkuasa menjalankan pemerintahan otoriter hingga tahun 1985, mengekang kebebasan sipil dan menekan oposisi politik.
Filipina menandai akhir dari rezim Ferdinand Marcos yang telah berkuasa selama bertahun-tahun. Marcos, yang terkenal dengan kekuasaannya yang otoriter, melakukan segala cara untuk tetap berkuasa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Philstar, Popsci.com, Britanica.com