INDOZONE.ID - Oei Hui Lan, putri raja gula Semarang, menjadi sorotan karena kisah hidupnya yang tragis.
Dilahirkan pada 2 Desember 1889 sebagai anak Raja Gula Oei Tiong Ham, Oei Hui Lan tumbuh dalam kemewahan di Semarang, Jawa Tengah. Dengan kekayaan yang melimpah, keluarganya tinggal di istana megah seluas 9,2 hektar.
Meski hidup dalam kemewahan, kehidupan keluarga Oei Hui Lan penuh gejolak. Perjodohan antara ayahnya dan sang ibu, Goei Bing Nio, menciptakan ketidakbahagiaan dalam rumah tangga.
Ayahnya, seorang raja gula dengan 7 selir dan 29 anak, membuat perjalanan hidup Oei Hui Lan tak semulus kemewahan yang terlihat.
Mengikuti sang ibu, Oei Hui Lan dan kakaknya pindah ke London, merasakan kehidupan bangsawan Eropa.
Namun, nasib tak bisa dihindari ketika Oei Hui Lan dijodohkan dengan Wellington Koo, seorang duda dan menteri luar negeri China. Meski menolak, pernikahan itu terjadi dengan paksaan sang ibu.
Ketidakbahagiaan Oei Hui Lan tak berakhir di situ. Meski memiliki 2 anak laki-laki, rumah tangganya dengan Koo dipenuhi konflik.
Ayahnya meninggal dunia, menyisakan dugaan pembunuhan yang tak terbukti. Warisan berpindah tangan, keluarga Oei Hui Lan kehilangan segalanya saat presiden Soekarno merampas aset keluarga Oei Tiong Ham.
Pindah ke Amerika, Oei Hui Lan menjadi duta besar China. Namun, kehidupannya tetap tidak damai. Rumah tangganya hancur karena perselingkuhan suaminya, dan anak-anaknya meninggal dunia, hingga merenggut gelar bangsawannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Instagram/@diosetta