INDOZONE.ID - Ketika ditanya makhluk hidup penghuni laut, kebanyakan orang mungkin akan langsung menjawab paus, lumba-lumba, cumi, kuda laut atau terumbu karang nan indah.
Tapi taukah kamu, ternyata ada penghuni lautan lainnya yang keberadaannya sangat memukau, yaitu Noctiluca Scintillans.
Noctiluca scintillans bukanlah hewan atau tumbahan, melainkan kelompok dinoflagellata yang biasa disebut ganggang atau alga.
Organisme sel tunggal yang mendiami permukaan air laut ini, menjadi sorotan karena kemampuannya yang luar biasa dalam menghasilkan cahaya sendiri.
Saat malam menjelang, noctiluca scintillans mengubah laut menjadi panggung pertunjukan cahaya spektakuler yang memukau dan tak terlupakan.
Keindahannya yang mencolok, menjadikannya salah satu keajaiban alam tersendiri di dunia laut.
Noctiluca scintillans, Fitoplankton Penyihir Cahaya
Noctiluca scintillans adalah sejenis fitoplankton, yang membuat laut tampak ajaib dengan kemampuan bioluminesensinya.
Saat malam tiba, noctiluca scintillans memberikan pertunjukan cahaya yang memukau, sehingga terciptalah pemandangan laut yang tak terlupakan.
Baca Juga: Mengenal Megalodon: Hiu Purba yang Disebut Makhluk Laut Terbesar, Pernah Ada di Indonesia?
Cahaya yang Tersulut oleh Gerakan
Noctiluca scintillans tidak hanya menjadi sumber cahaya secara acak, namun fenomena bioluminesensi spesies ini berkaitan erat dengan keberadaan gerakan di sekitarnya.
Setiap sentuhan atau gangguan, seperti gerakan tangan, pergerakan kapal, atau ombak, dapat memicu noctiluca scintillans mengeluarkan cahaya kebiruan yang memukau.
Cara Cahaya Terbentuk
Fenomena cahaya yang memukau dari noctiluca scintillans, tidak hanya merupakan hasil dari keberadaan fitoplankton ini di permukaan laut, melainkan juga berkaitan erat dengan proses bioluminesensinya yang kompleks.
Inilah cara cahaya tersebut terbentuk dan mengukir keindahan unik di dalam lautan:
1. Proses Bioluminesensi yang Ajaib
Saat noctiluca scintillans terganggu oleh sentuhan atau gangguan di sekitarnya, proses bioluminesensi mulai beraksi.
Enzim luciferase yang ada dalam fitoplankton ini diaktifkan untuk mempercepat reaksi kimia antara luciferin dan oksigen.
Interaksi ini menghasilkan pancaran cahaya kebiruan yang cerah, menciptakan spektakel visual yang memukau dan menyihir mata yang memandangnya.
2. Peran Luciferin dan Oksigen dalam Pertunjukan Cahaya
Luciferin merupakan senyawa kimia khusus noctiluca scintillans, yang berperan sentral dalam proses bioluminesensi.
Saat terganggu, luciferin bertemu dengan oksigen di lingkungan sekitarnya yang dipicu oleh enzim luciferase.
Hasilnya adalah terciptanya energi dalam bentuk cahaya, memberikan warna kebiruan yang khas yang membuat fitoplankton ini begitu mencolok di malam hari.
Fungsi Ekologis Bioluminesensi
Sifat cahaya yang terpicu oleh gerakan noctiluca scintillans bukan hanya menarik perhatian manusia, tetapi juga memiliki fungsi ekologis yang penting di lingkungan laut.
Kemampuan ini dapat berfungsi sebagai bentuk pertahanan diri, mengalihkan pemangsa dengan cahaya yang mengganggu.
Writer: Putri Surya Ningsih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Maritmeindia.org