Kategori Berita
Media Network
Senin, 01 JANUARI 2024 • 16:35 WIB

Praktik Human Zoo: Ketika Pameran Manusia Menjadikan Orang Afrika sebagai Bahan Tontonan Orang Eropa dan Amerika

Human zoo yang sedang beristirahat setelah menari dan ditonton pria kulit putih. (allthatsinteresting)

INDOZONE.ID - Human zoo, atau pameran manusia, adalah praktik yang kontroversial yang mencapai puncak popularitasnya pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Praktik ini muncul sebagai hasil dari eksplorasi dan kolonisasi Eropa di seluruh dunia, ketika bangsa Eropa membawa pulang bukan hanya harta dan sumber daya alam, tetapi juga manusia dari wilayah jajahan mereka.

Mengutip dari berbagai sumber, salah satunya situs allthatsinteresting.com, pameran manusia menjadi bentuk hiburan yang menarik bagi masyarakat Eropa yang haus akan keeksotisan dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang budaya dan kehidupan di luar batas Eropa.

Salah satu pameran manusia yang paling terkenal diadakan selama Exposition Universelle (Expo Dunia) di Paris pada tahun 1889. Di "Village Nègre" (Desa Orang Hitam), kurang lebih 400 orang dari Dahomey (sekarang Benin) dipajang, termasuk pangeran dan prajurit.

Baca Juga: Mayoritas Orang Israel Ternyata Keturunan Eropa yang Migrasi ke Palestina

Pameran ini menarik perhatian besar dan mendapatkan popularitas di kalangan pengunjung, menunjukkan betapa tingginya minat masyarakat Eropa terhadap hal-hal yang dianggap "eksotis."

Mereka yang dipajang

Ota benga yang dipajang. (allthatsinteresting)

Dalam konteks pameran manusia, beberapa tokoh terkenal muncul sebagai perwakilan atau peserta yang terlibat dalam praktek ini di antaranya adalah:

1. Saartjie Baartman ("Hottentot Venus"):

Seorang perempuan Khoikhoi dari Afrika Selatan, Saartjie Baartman diangkut ke Eropa pada awal abad ke-19 dan dipamerkan di berbagai pameran manusia di Eropa, terutama di Inggris dan Prancis.

Dia dijuluki "Hottentot Venus" dan dipamerkan karena bentuk tubuhnya yang dianggap "eksotis." Setelah kematiannya, jasadnya dipajang dan dijadikan bahan penelitian ilmiah.

Baca Juga: Anehnya Orang Eropa Zaman Klasik, Malas Mandi karena Percaya Air Jelmaan Iblis

2. Ota Benga

Seorang pria Pygmy dari Kongo, Ota Benga dipamerkan di Kebun Binatang Bronx di New York pada tahun 1906. Ia dipajang bersama primata sebagai bagian dari pameran yang menunjukkan evolusi manusia. Pameran ini menimbulkan kontroversi besar, dan Ota Benga kemudian dibebaskan dan diangkat oleh aktivis hak asasi manusia.

Tokoh-tokoh ini mewakili bagian dari sejarah pameran manusia yang tragis dan meresahkan, di mana individu-individu ini dieksploitasi dan dipamerkan untuk hiburan dan "penelitian ilmiah."

Superioritas rasial

Human zoo di Senegal. (allthatsinteresting)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Allthatsinteresting.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Praktik Human Zoo: Ketika Pameran Manusia Menjadikan Orang Afrika sebagai Bahan Tontonan Orang Eropa dan Amerika

Link berhasil disalin!