Pameran manusia juga mencerminkan ketidaksetaraan kekuatan antara bangsa Eropa sebagai penjajah dan penduduk asli dari wilayah jajahan mereka.
Praktik pameran manusia melibatkan beberapa negara, terutama negara-negara kolonial yang secara aktif terlibat dalam penjajahan dan ekspansi ke wilayah-wilayah di luar Eropa.
Ilustrasi human zoo. (Istimewa)
Baca Juga: Gegara Konten Rasisme, Ilmuwan Ini Harus Kehilangan Penghargaan Nobelnya!
Beberapa negara yang terlibat dalam praktek ini antara lain:
Prancis terlibat dalam beberapa pameran manusia, termasuk yang terkenal pada Exposition Universelle di Paris pada tahun 1889. Pameran manusia ini menampilkan orang-orang dari wilayah jajahannya, seperti Afrika dan Oseania.
Sebagai salah satu kekuatan kolonial, Belanda juga terlibat dalam pameran manusia. Orang-orang dari Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dan wilayah-wilayah jajahannya yang lain sering dipamerkan di Belanda.
Inggris memiliki sejarah panjang dalam pameran manusia, terutama selama periode kolonialnya. Pameran manusia sering kali diadakan di Inggris, menampilkan orang-orang dari India, Afrika, Pasifik Selatan, dan Amerika Latin.
Baca Juga: Kebun Manusia, Sejarah Kelam Rasisme Dilakukan di Eropa Dan Amerika
Meskipun tidak sekuat kekuatan kolonial seperti Prancis atau Inggris, Jerman juga terlibat dalam beberapa pameran manusia, terutama selama periode ekspansi kolonialnya di Afrika.
Pameran manusia tidak hanya terjadi di Eropa, tetapi juga di Amerika Serikat. Salah satu contoh yang mencolok adalah pameran Ota Benga pada tahun 1906 di Kebun Binatang Bronx di New York, yang melibatkan seorang pria Pygmy dari Kongo.
Spanyol, sebagai kekuatan kolonial yang signifikan, juga terlibat dalam beberapa pameran manusia selama periode penjajahannya di Amerika Latin dan Filipina.
Portugal, meskipun tidak sebesar negara-negara kolonial utama lainnya, juga terlibat dalam praktek pameran manusia melalui penjajahannya di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
Seorang anak di Filiphina dijadikan salah satu pameran manusia. (allthatsinteresting)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Allthatsinteresting.com