Kategori Berita
Media Network
Selasa, 07 NOVEMBER 2023 • 14:01 WIB

4 Virus yang Diprediksi Membantai Manusia di 2050, Meningkat 12 Kali Lipat Akibat Perubahan Iklim

Virus Nipah

Nipah adalah sejenis henipavirus yang secara alami terdapat pada kelelawar buah. Virus ini biasanya menular ke manusia melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, biasanya babi dan kelelawar. Namun penularan dari manusia ke manusia bisa saja terjadi.

Wabah ini terjadi hampir setiap tahun di beberapa wilayah Asia, terutama Bangladesh dan India. Virus ini diperkirakan berakibat fatal pada 75 persen kasus.

Gejala, seperti demam, sakit kepala, dan kantuk, mungkin muncul antara lima hingga 14 hari setelah terinfeksi, dan dapat berlangsung hingga dua minggu. Akhirnya, pasien bisa mengalami koma atau menderita masalah pernapasan.

Baca Juga: Paranormal Buta Baba Vanga Ramal 2022 Akan Kiamat, Mulai Virus Mematikan dan Invasi Alien

Tidak ada vaksin atau obat yang tersedia, namun pasien mungkin menerima pengobatan suportif untuk meringankan gejala.

Virus Machupo

Virus Machupo menyebabkan penyakit yang disebut demam berdarah Bolivia. Virus ini dibawa oleh tikus yang ditemukan di Bolivia timur, Paraguay utara, dan Brasil barat. Data juga menunjukkan bahwa virus ini juga dapat dibawa oleh kutu dan nyamuk.

Gejalanya mirip dengan Ebola. Kematian bisa terjadi dalam beberapa jam, kata para ahli.

Laporan ini mengamati lebih dari 3.000 wabah antara tahun 1963-2019, dan mengidentifikasi 75 peristiwa limpahan di 24 negara.

Baca Juga: Sains Mengungkap Rahasia Lain 'Mona Lisa' karya Da Vinci, Benarkah Ada Garis Tangan Tersembunyi?

Basis data tersebut mencakup epidemi yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan wabah yang terjadi sejak tahun 1963 yang menewaskan 50 orang atau lebih.

Para peneliti mengatakan epidemi telah meningkat hampir 5 persen setiap tahunnya.

“Jika tingkat peningkatan tahunan ini terus berlanjut, kami memperkirakan 12 kali lipat jumlah kematian pada tahun 2050 dibandingkan pada tahun 2020,” mereka menambahkan.

Mereka mengatakan evaluasi terhadap bukti-bukti menunjukkan bahwa epidemi yang baru-baru ini dipicu oleh penyebaran penyakit zoonosis bukanlah suatu penyimpangan namun mengikuti tren multi-dekade di mana epidemi yang disebabkan oleh penyebaran penyakit tersebut menjadi lebih besar dan lebih sering.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

4 Virus yang Diprediksi Membantai Manusia di 2050, Meningkat 12 Kali Lipat Akibat Perubahan Iklim

Link berhasil disalin!