INDOZONE.ID - Kisah tragis menimpa seorang anak berusia 13 tahun di Batam, Kepulauan Riau.
Bocah malang itu mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh ibu kandungnya, JU, setelah ketahuan menyembunyikan ponsel sang ibu.
Kasus kekerasan anak di Riau ini mencuat setelah korban melarikan diri ke rumah tetangga dalam kondisi luka-luka untuk meminta pertolongan.
Baca Juga: Kisah Tragis Suami Belah Perut Istrinya yang Sedang Hamil karena Tak Diberi Tahu Password HP
Terungkap Setelah Korban Melarikan Diri
Kejadian anak dianiaya dan dirantai ibunya ini terungkap ketika korban yang penuh luka berlari ke rumah tetangga.
Ia mengaku dianiaya oleh ibunya dan meminta bantuan.
Tetangga yang terkejut segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bengkong.
Polisi langsung bergerak cepat mengamankan pelaku untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Penyebab Kekerasan: Hafalan Ayat dan Ponsel
Menurut keterangan korban, insiden berawal ketika ia mengambil ponsel ibunya yang sedang tertidur.
Korban beralasan ingin mengulang hafalan ayat pendek melalui YouTube.
Namun, saat ibu terbangun, korban panik dan menyembunyikan ponsel tersebut.
Perbuatan ini membuat ibunya marah besar.
JU kemudian memukul anaknya dan melilitkan rantai besi di leher korban sebagai hukuman.
Akibat penganiayaan tersebut, korban menderita luka-luka serius, termasuk lebam di kepala, wajah, dan tangan.
Proses Hukum dan Ancaman Hukuman
Dilansir dari X @scaryyjournal, polisi telah menahan JU dan menetapkannya sebagai tersangka.
Ia dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak, yang membawa ancaman hukuman kekerasan pada anak hingga 15 tahun penjara.
Pentingnya Kesadaran Akan Hak Anak
Kasus ini kembali menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat akan hak dan perlindungan anak.
Anak-anak memiliki hak untuk hidup dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang, bebas dari segala bentuk kekerasan.
Organisasi perlindungan anak juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap bentuk kekerasan yang dialami atau disaksikan, guna mencegah kejadian serupa di masa depan.
Baca Juga: Ibu Hamil Lompat dari Gedung karena Dilarang Lahiran Caesar oleh Mertua
Tragedi kekerasan anak ini menjadi pengingat akan pentingnya peran keluarga dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung perkembangan anak.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X.com