Nada mereka seolah menyindir aparat, namun tetap memberi petunjuk samar. Dalam surat lain, mereka menyebut telah mencampur permen Glico dengan sianida dan akan menaruhnya di rak toko.
Akibat ancaman tersebut, Glico menarik semua produknya dari pasar, menyebabkan kerugian besar dan pemutusan kerja ratusan karyawan. Pada 26 Juni, mereka menyatakan telah “memaafkan” Glico dan menghentikan terornya.
Namun, teror tidak berhenti. Setelah Glico, mereka menargetkan Morinaga, Marudai Ham, dan House Foods. Mereka mengirim surat kepada “Ibu-ibu di Jepang”, menyatakan bahwa 20 bungkus permen Morinaga telah diracuni.
Beberapa bungkus ditemukan berisi natrium sianida, tapi diberi label seperti “Bahaya: Mengandung Racun”, sehingga tidak ada korban jiwa.
Mereka juga mengancam untuk membunuh pimpinan Morinaga jika tidak diberi uang sebesar 200 juta yen. Mereka menginstruksikan Morinaga untuk membalas melalui iklan koran dengan kata-kata tertentu seperti "Teman jahat", "Polisi", dan "Uang". Morinaga menurut, dan kekerasan mereda.
Namun, surat-surat berlanjut, dengan pesan-pesan seperti:
"Kami melihat kekuatan kami. Jika tidak patuh, kami akan menghancurkan perusahaan kalian."
Tersangka kasus Monster dengan 21 Wajah yang tak terpecahkan. (Wikipedia)
Polisi melakukan penyelidikan besar-besaran. Salah satu tersangka terekam kamera saat meletakkan produk Glico di rak toko. Pria ini memakai topi bisbol Yomiuri Giants.
Lalu ada sosok yang dijuluki “Pria Bermata Rubah”, yang terlihat saat transaksi rahasia dengan polisi, tapi berhasil kabur.
Manabu Miyazaki, putra mantan bos yakuza, sempat dicurigai karena kemiripan fisik dan masa lalunya dengan Glico. Namun, ia dibebaskan setelah terbukti tidak terlibat.
Pada Agustus 1985, Kepala Polisi Prefektur Shiga, Yamamoto, bunuh diri karena merasa gagal menangkap pelaku. Lima hari kemudian, Monster dengan 21 Wajah mengirim surat terakhir, mengatakan mereka berhenti dan jika ada teror serupa, itu bukan mereka.
"Kami orang jahat. Tapi itu berarti kami punya hal lain yang harus dilakukan selain menindas perusahaan makanan."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Monsterwith21faces.com, Findinguniverse.com