Tragedi Taruna AL yang Tubuhnya Disetrika 90 Kali hingga Berakhir Tak Bernyawa

Tragedi Taruna AL yang Tubuhnya Disetrika 90 Kali hingga Berakhir Tak Bernyawa.

INDOZONE.ID - Tidak ada hal yang lebih menyayat hati selain kehilangan anak dalam kondisi mengenaskan. Itulah yang dialami oleh orangtua Zulfarhan. Mereka dihubungi, hanya untuk menyaksikan jasad putra mereka yang “meleleh”.

Zulfarhan Osman Zulkarnain, seorang kadet militer Angkatan Laut di Universitas Pertahanan Nasional Malaysia, meregang nyawa pada 1 Juni 2017 setelah mengalami penyiksaan brutal.

Baca Juga: Di Balik Layar Kolonial Belanda: Kisah Pembantu Rumah Tangga pada Abad Ke-19

Tragedi ini berawal dari tuduhan pencurian laptop oleh keenam rekannya sendiri. Alih-alih mencari kebenaran, mereka memilih jalan kekerasan dengan menganiaya Zulfarhan, agar mengaku bahwa ia adalah pelaku pencurian.

Nyawa Zulfarhan berujung hilang tak tertolong. Pada sekujur tubuhnya ditemukan 90 luka bakar akibat setrika panas yang ditempelkan ke kulitnya berulang kali, termasuk di bagian paling sensitif.

Hari itu, orang tua Zulfarhan dihubungi pihak kampus yang meminta mereka segera datang ke RS Serdang, karena anaknya telah meninggal dunia. Dan betapa terkejutnya ketika mereka mendapati jenazah anaknya tidak bernyawa dalam kondisi mengenaskan.

Baca Juga: Mengenal Sosok Nyai: Peran dan Posisinya dalam Kehidupan pada Masa Kolonial Belanda

Kematian sang anak juga membuat trauma mendalam bagi orang tua ketika menggunakan setrika, mereka membayangkan betapa tersiksanya sang anak ketika mengalami penyiksaan. 

Hukuman bagi para pelaku pun tak terelakkan, pada tahun 2024, keenamnya dijatuhi hukuman gantung oleh Mahkamah Banding Malaysia.

Bahkan, ketua majelis hakim, Hadhariah Syed Ismail, mengklaim perbuatan ini sebagai yang paling “mengejutkan dan langka,” dengan metode penyiksaan menyetrika seluruh tubuh korban, termasuk bagian kemaluan.

Penulis: Eliani Kusnedi