Issei Sagawa mendapatkan ketenaran serta status selebritas di Jepang. Dari kejadian itu, ia tidak menunjukkan sedikit pun penyelasan atas tindakannya.
Issei Sagawa berpendapat, bahwa dorongan tersebut murni bentuk hasrat seksual karena ingin “menggerogoti” daging perempuan, bukan membunuhnya.
Menurutnya, kanibalisme ini merupakan ekstensi dari keintiman seksual.
“Apabila seorang pria normal menyukai seorang gadis, mereka akan mengalami hasrat untuk melihatnya sesering mungkin, berada di dekatnya dan menciumnya, bukan? Bagiku, memakan mereka adalah bentuk dari hasrat itu.” ungkap Isseei Sagawa.
Ia pun menulis sebuah novel dengan judul “In the Fog” yang mengisahkan pembunuhan Renee Hartevelt dengan sangat detail.
Baca Juga: Kilas Balik Sumanto, Sosok Kanibal Asal Purbalingga yang Cari Kedamaian Abadi
Tidak hanya buku, ia juga membuat manga yang menggambarkan perlakuannya. Issei Sagawa bahkan sering diundang wawancara oleh banyak media lokal dan luar.
Ia sempat direferensikan oleh lagu milik Rolling Stones dan The Stranglers menurut laporan media.
Issei Sagawa tampak lolos dari hukuman dunia, tetapi dia tidak dapat menghindari maut. Pada 24 November 2022, Issei Sagawa meninggal di usia 73 karena penyakit Pneumonia.
Penulis: Gadis Kinamulan Esthiningtyas
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Newsweek, News.abplive.com