Kategori Berita
Media Network
Minggu, 28 JULI 2024 • 08:54 WIB

Sagamihara Stabbing, Kasus Penusukan Massal Paling Mematikan di Jepang saat ini

Satoshi tidak menyerah begitu saja, karena pada keesokan harinya, Ia kembali ke rumahnya Oshima hanya untuk menitipkan suratnya saja, berbeda dengan perbuatannya di hari sebelumnya yang nekat ingin mengirimkan suratnya langsung kepada Oshima.

Selain Oshima, Satoshi juga mengirimkan surat serupa kepada Perdana Menteri Jepang saat itu, Shinzo Abe. Dari kedua surat yang sudah Ia berikan, isinya adalah penawaran diri Satoshi yang siap untuk "mencabut penderitaan" para warga disabilitas di Jepang. Tujuannya sendiri terdengar sangat klise, yaitu demi masa depan Jepang yang lebih baik karena dapat memajukan perekonomian Jepang dan meminimalisir jumlah korban jika Perang Dunia Ketiga terjadi.

Belum berhenti sampai situ, Satoshi kembali mengirim surat kepada staf pemerintah Sagamihara dengan menyebutkan rencana kriminalnya. Ia menargetkan 2 pusat pelayanan pasien disabilitas setempat dan menyebut kalau dirinya akan menghabisi nyawa para pasiennya.

Upayanya Satoshi terus berlanjut selama 1 bulan dan berhasil membuat pemerintah kota Sagamihara ketar-ketir. Pada akhirnya, Satoshi ditangkap untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan, dimana hasilnya menyebutkan kalau kondisi psikis Satoshi baik-baik saja. Puncaknya, Satoshi pun melakukan aksinya pada 26 Juli 2016.

Baca Juga: 7 Teori Konspirasi Ratusan Koloni Inggris Pertama Hilang dari Pulau Reonake: Ada Campur Tangan Penduduk Asli Amerika

Pada 20 Februari 2017, Satoshi kembali menjalani pemeriksaan kejiwaan dengan hasil yang positif. Persidangannya Satoshi baru digelar pada 24 Februari 2019. Berbagai macam upaya banding pun dilakukan oleh pihak pengacaranya Satoshi supaya Dia bisa dibebaskan.

Hingga tanggal 17 Februari 2020, Satoshi pun mendapat vonis hukuman mati. Keputusan juri tetap diperkuat melalui 2 kali proses persidangan yang digelar pada tanggal 16 dan 30 Maret 2020.

Sampai saat ini, Satoshi masih menunggu kapan hari terakhirnya tiba. Sementara itu, kasus ini dinobatkan sebagai kasus penusukan massal paling mematikan di Jepang untuk saat ini.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Standard

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Sagamihara Stabbing, Kasus Penusukan Massal Paling Mematikan di Jepang saat ini

Link berhasil disalin!