Kategori Berita
Media Network
Rabu, 03 JULI 2024 • 11:15 WIB

Oesin Bestari Sosok Terpidana Pertama Pembunuh 25 Pedagang Secara Brutal Demi Rampas Uang dan Barang Berharga

Ketika diautopsi, jenazah Oesin kemudian dibawa ke pemakaman umum di Kawasan Gubeng untuk kemudia dikuburkan.

Kebrutalan Tingkat Laku Oesin Dalam Membunuh Korbannya

Oesin sangat begitu sadis ketika menghabisi nyawa beberapa rekan bisnisnya selama 3 tahun dari 1961 – 1964. Adapun kisah kebrutakan Oesin ini telah ditulis dalam buku berjudul “Oesin Pendjagal Manusia” karya Ham Djoe Hio pada 1964 dan juga menjadi laporan Jacob Vredenbregt yang telah dimuat dalam majalah Bzzlletin pada edisi 22 tahun 1992 – 1993 dengan judul “Hoesin bin Oemar Batfari, handa handelaar in huiden” (Husin bin Oemar Batfari, Pedagang Kulit).

Adapun pembunuhan yang dilakukan oleh Oesin itu terungkap ketika petugas keamaann bernama bayan sedang melakukan patroli di Desa Seduri, Mojosari, Mojokerto, pada Senin,11 Mei 1964 dan kemudian mendapatkan laporan kalau telah ada suatu keributan dan suara yang begitu aneh mirip hewan dicekik dari rumah Oesin yang dikenal waktu itu sebagai pedagang kulit kambing.

Merasa penasaran, kemudian petugas keamanan akhirnya mendatangi rumah Oesin untuk mengetahui sebenarnya ada apakah gerangan suara tersebut. Pintu rumah itu diketuk dan keluarlah Oesin dengan menjelaskan suara apa itu, dan ia mengaku kalau itu berasal dari temannya yang sakit perut.

Baca Juga: Oven Homicide: Kasus Pembunuhan Legendaris Finlandia, Korbannya Ditemukan di Dalam Tungku Perapian

Petugas keamanan tak menaruh rasa curiga dari ucapan Oesin dan pergi saja melanjutkan patroli. Tapi, kemudian mereka selang tak berapa lama mendengar suara teriakan yang aneh.

Kemudian, mereka mengintip celah rumah itu dan kaget ketika melihat Oesin menyiksa seorang pria dengan kejam.

Merasa ketakutan, petugas keamanan itu segera ke kantor Polisi untuk melaporkan yang terjadi. Polisi ketika mendobrak pintu rumah Oesi mendapati tangan Oesin dan adiknya berlumuran darah dan melihat ada tubuh korban sedang terbujur kaku di ranjang.

Polisi mengindentifikasi kalau korban itu bernama Masfud, dimana seorang pedagang emas asal Kauman, Mojokerto.

Oesin sebenarnya sempat menyogok pihak polisi dengan memberikan sekitar Rp 1,5 juta untuk tutup mulut, tapi polisi menolak dengna tegas dan membawa Oesin serta adiknya ke kantor Polisi.

Masfud ini ternyata korban terakhir dari pembunuhan dilakukan Oesin dan sudah ada banyak korban lainnya yang dibunuh. Ingin membenarkan perkataan Oesin, pihak Polisi menyelidiki rumah tersebut dan menemukan darah menggumpal di seluruh dinding dan lemari.

Sementara itu, dilantai rumah juga terlihat bekas galian, Oesin mengaku kalau ada 3 mayat yang dikubur di dalam rumah.

Bagaimana bisa Oesin hidup besama mayat dan tempat itu telah ditemukan dengan korban bernama Ramelan, Soepardi, dan Soewandi. Oesin juga membunuh para korban lainnya yang ia buang mayatnya ke Sungai Brantas.

Para korban itu dibawa menggunakan truk atau mobil sewaan, Oesin ketika tidak menemukan mobil sewa kemudian meminta adiknya dan pembantu untuk segera menguburkan korban dengan kaki bawah diikat kebagian paha agar bisa ditekuk dan tidak perlu menggali dengan lubang lebih besar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: YouTube KRONIK NUSANTARA

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Oesin Bestari Sosok Terpidana Pertama Pembunuh 25 Pedagang Secara Brutal Demi Rampas Uang dan Barang Berharga

Link berhasil disalin!