Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Pada Prohibition Era, kejahatan terorganisir semakin merajalela. Dimana pada masa itu terhitung ada 10.000 speakeasy (tempat usaha terlarang yang menjual alkohol) dan 500 pembunuhan geng yang belum terpecahkan. Sudah sangat jelas bahwa seluruh sistem peradilan di Chicago saat itu sangat korup.
Capone sering ditangkap, tetapi tidak pernah ditahan lama. Kepada FBI, Bolton mengungkapkan bahwa kepala detektif Chicago telah menerima ‘gaji’ dari Capone sebesar $5.000 seminggu setelah pembantaian Valentine terjadi.
Hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa membuat seluruh warga Amerika bertanya-tanya. Benarkah demikian atau mungkin ada alasan lainnya? Entahlah, pada akhirnya tuduhan tersebut juga tak dapat dibuktikan.
Pada tahun 1935, J. Edgar Hoover menjadi salah satu tokoh penting dalam pendirian FBI. Meskipun demikian, dia menyatakan dengan tegas bahwa dia tidak ingin menjadi bagian dari penyidikan kasus pembantaian Valentine dan bersikeras bahwa tragedi tersebut merupakan masalah lokal wilayah Chicago.
Hingga tahun 1950-an, Hoover menolak permintaan Departemen Kehakiman untuk menyelidiki kasus ini dan menyangkal adanya kejahatan terorganisir. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa sangat mungkin para mafia memiliki ‘barang’ penting untuk memeras Hoover agar tidak menangani kasus tersebut.
Meski akhirnya Capone berhasil dijatuhi hukuman berat (11 tahun kurungan penjara) akibat penggelapan pajak pada tahun 1931, dengan alasan penyakit sifilis yang dideritanya sudah semakin menggerogoti tubuh dan mentalnya, Capone tak pernah diadili terkait keterlibatannya dalam tragedi berdarah pada hari kasih sayang 1929.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators