"Bumi Super" di Ujung Galaksi: Planet Mirip Bumi yang Disebut Berpotensi Menampung Kehidupan

planet yang berpotensi menjadi rumah kedua bagi kehidupan—HD 20794 d, sebuah

INDOZONE.ID - Para ilmuwan telah mengidentifikasi sebuah planet yang berpotensi menjadi rumah kedua bagi kehidupan—HD 20794 d, sebuah "Bumi Super" yang massanya enam kali lebih besar dari planet kita.

Baca Juga: 5 Kisah Populer dalam Mitologi Yunani yang Tak Lekang oleh Waktu

Planet ini tidak hanya berada di zona layak huni, tetapi juga cukup dekat untuk diamati lebih lanjut, membuka kemungkinan luar biasa bagi eksplorasi luar angkasa.

Penemuan yang menggemparkan ini membawa harapan baru dalam pencarian kehidupan di luar Bumi. Apakah kita benar-benar di ambang revolusi astronomi yang akan mengubah cara kita memandang alam semesta?

"Bumi super" yang terletak di luar tata surya kita meningkatkan harapan akan kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi, menurut penelitian dari Universitas Oxford.

Para ilmuwan meyakini bahwa eksoplanet HD 20794 d, yang massanya enam kali massa Bumi, dapat menampung air cair di permukaannya. Jauhnya terletak 20 tahun cahaya, planet ini mengorbit dalam zona layak huni bintang yang mirip dengan matahari kita.

Dr Michael Cretignier, asisten peneliti pascadoktoral di Departemen Fisika Universitas, menyatakan kegembiraannya atas penemuan HD 20794 d, menekankan kedekatannya dengan Bumi sebagai faktor yang menjanjikan untuk misi luar angkasa masa depan.

"Yang menarik, kedekatannya dengan kita berarti ada harapan bagi misi masa depan untuk menangkap gambarnya," kata Michael.

Namun, tidak seperti orbit Bumi yang berbentuk lingkaran, HD 20794 d mengikuti lintasan elips, sehingga tidak pasti apakah planet tersebut dapat mendukung kehidupan.

Dr. Cretignier pertama kali mengidentifikasi HD 20794 d pada tahun 2022 saat menganalisis data yang diarsipkan dari spektrograf High Accuracy Radial Velocity Planet Searcher (HARPS) di Observatorium La Silla, Chili.

Setelah mendeteksi kemungkinan sinyal, tim peneliti internasional memeriksa dua dekade pengamatan untuk mengonfirmasi keberadaan planet tersebut.

"Bagi saya, sungguh suatu kebahagiaan tersendiri ketika kami akhirnya dapat memastikannya," ujar asisten peneliti tersebut.

Baca Juga: Kisah Horor Anak Pencari Tumbal: Teror di Desa Wonomendar yang Berujung Haru Seorang Ibu