Kategori Berita
Media Network
Senin, 10 APRIL 2023 • 11:30 WIB

Fenomena Unik di Pulau Socotra, Pohon Bisa Berdarah?

Pemandangan Dragon Blood Tree alias pohon berdarah naga, di Pulau Socotra, Yaman. (Instagram/belvadevara)

Selebgram sekaligus CEO Ruangguru, Belva Devara, dan istrinya Sabrina Anggraini, baru-baru ini menikmati perjalanan ke Pulau Socotra, Yaman. Mereka pun keliling pulau tersebut dan melihat berbagai keindahan yang ada di sana.

Namun, salah satu yang menjadi perhatian mereka adalah ketika melangkahkan kaki ke daerah yang memiliki tanaman unik menyerupai payung.

Dalam video yang diunggah ke akun Instagram Sabrina, mereka pun melihat pohon yang bisa berdarah. Menurutnya, pohon itu lebih dikenal dengan nama Dragon Blood Tree.

“Jadi kalau kita ambil bagian dari batang pohonnya, terus habis itu kita tumbuk, kasih air, nanti warnanya bisa jadi warna merah kayak darah, makanya disebut Dragon Blood Tree,” ucap Sabrina dalam video itu, dikutip Indozone, Sabtu (8/4/2023).

Baca Juga: Warga Yaman Temukan Mumi Berusia 2.000 Tahun di Tempat Sampah, Isi Perutnya Hilang

Istri Belva Devara itu menjelaskan, warna merah yang menyerupai darah itu rupanya berasal dari getah pohon tersebut. Bahkan, getah itu bagus untuk kecantikan.

Eits, tapi ada penjelasannya, lho. Warna merahnya itu berasal dari getah pohonnya, dan kata warga lokal, bagus lho buat jadi skincare. Unik juga ya, kearifan lokalnya,” katanya.

Penjelasan Tentang Dragon Blood Tree

Dragon Blood Tree atau pohon darah naga, menjadi salah satu tanaman unik yang ada di Pulau Socotra. Mengutip Economic Times, tanaman ini dikenal sebagai obat ajaib untuk semua penyakit.

Pohon darah naga itu juga merupakan tanaman unik asli Pulau Socotra, Yaman. Nama itu diambil berdasarkan getah merah yang keluar dari kulit kayu, setelah dipotong.

Serbuk merah yang didapat dari batang pohon berdarah naga, di Pulau Socotra, Yaman. (Instagram/sabrinaanggraini)

Tidak hanya itu, pohon ini selalu hijau dan dapat hidup hingga 650 tahun. Sementara untuk tingginya, bisa mencapai antara 33 dan 39 kaki.

Pohon darah naga adalah sukulen, sangat kuat, dan toleran kekeringan. Ia menikmati suhu hangat dan kondisi sub-tropis. Pohon itu memiliki tampilan unik yang terbalik dan padat hampir seperti payung yang dipegang tegak.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Batu Berusia Ribuan Tahun Bermotif Harimau, Konon Dipakai untuk Ritual

Deskripsi pertama dari pohon darah naga dibuat selama survei Socotra, yang dipimpin oleh Letnan Wellsted dari East India Company pada tahun 1835.

Banyak mitos seputar pohon langka ini. Misalnya, penduduk setempat menggunakan getah sebagai obat semua jenis penyakit. Mulai dari untuk menyembuhkan demam, bisul, sihir, dan bahkan pernis untuk biola!

Lantaran percaya jika warna merah itu merupakan darah naga, maka ada beberapa golongan yang menggunakan pohon itu dalam sihir ritual dan alkimia, serta meningkatkan potensi mantra untuk perlindungan, cinta, pengusiran, dan seksualitas.

Dalam Hoodoo Amerika, sihir rakyat Afrika-Amerika, dan voodoo New Orleans, digunakan dalam mojo dan sebagai dupa untuk membersihkan ruang dari entitas atau pengaruh negatif.

Itu juga ditambahkan ke tinta merah untuk membuat Tinta Darah Naga, dan digunakan untuk menulis segel dan jimat ajaib.

Gimana, kamu tertartik untuk ke Pulau Socotra di Yaman dan melihat Dragon Blood Tree?

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Fenomena Unik di Pulau Socotra, Pohon Bisa Berdarah?

Link berhasil disalin!