Ilustrasi kekeringan. (Freepik/freedomnaruk)
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkankan prediksi kekeringan panjang yang bakal segera terjadi di 2023. Menurut Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) PBB dan Water.org bencana kekeringan panjang akan melanda seluruh dunia lantaran pemanasan global yang semakin tak terkendali.
Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa kekurangan air akan menjadi 'endemik' karena penggunaan air yang berlebihan dan polusi. Sementara pemanasan global akan terus menyebabkan kelangkaan air.
Dikutip dari laman UNESCO, antara dua hingga tiga miliar orang di seluruh dunia mengalami kekurangan air. Kekeringan ini akan semakin parah dalam beberapa dekade mendatang, terutama di kota-kota.
Selain itu, studi iklim PBB yang diterbitkan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) juga mengungkap hal serupa. Di mana hampir setengah dari populasi dunia kini mengalami kekurangan air yang parah setidaknya tahun ini.
Baca juga: Sebelum Sungai Yangtze, Afrika Selatan Sempat Alami Kekeringan Terburuk Sepanjang Sejarah
PBB juga menilai ‘pandemi’ berikutnya mungkin bukanlah penyakit atau virus, melainkan kekeringan. Menurut PBB, kelangkaan air dan kekeringan akan menimbulkan kerusakan dalam skala untuk menyaingi pandemi COVID-19 dengan risiko yang berkembang pesat ketika suhu global meningkat.
"Kekeringan hampir menjadi pandemi berikutnya dan tidak ada vaksin untuk menyembuhkannya," kata Mami Mizutori, perwakilan khusus PBB untuk pengurangan risiko bencana.
Baca juga: Merinding! Ramalan Baba Vanga soal Kekeringan Terbukti, Akankah Kiamat Sudah Dekat?
Bagi muslim sendiri, kekeringan dan kelangkaan air sangat erat kaitanya dengan kemunculan Dajjal. Bencana ini telah diperingatkan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya.
Disebutkan Dajjal akan muncul setelah tiga tahun bumi dilanda kekeringan. Kemunculannya menjadi pertanda bagi akhir dunia (kiamat).
"Dajjal akan muncul dari suatu negeri di timur bernama Khurasan, ia diikuti oleh kaum-kaum, sepertinya wajah mereka perisai yang ditambal." (Hadis Jami' At-Tirmidzi: 2163).
Sementara itu dalam Ensiklopedia Kiamat Karya Dr. Umar Sulayman dijelaskan kondisi tahun-tahun sebelum kemunculan Dajjal.
Disebutkan dalam Sunan Ibn Majah, Shahih Ibn Khuzaimah dan Mustadrak al-Hakim yang diriwayatkan dari Abu Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya menjelang kemunculan Dajjal ada tiga tahun yang sangat berat. Pada tahun-tahun tersebut, manusia dilanda bencana kelaparan. Pada tahun pertama, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan sepertiga hujannya, dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan sepertiga tetumbuhannya.”
“Pada tahun kedua, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan dua pertiga hujannya, dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan dua pertiga tetumbuhannya.”
“Pada tahun ketiga, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan semua hujannya, sehingga tak ada setetes pun air hujan, dan Allah memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan semua tetumbuhannya, sehingga tumbuhan hijau tidak tumbuh. Akibatnya, hewan-hewan ternak semuanya binasa dan mati kecuali yang dikehendaki hidup oleh Allah.”
Wallahu a'lam bishawab, tidak terbayangkan kondisi pada saat itu mengingat air merupakan sumber kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Karenanya peringatan PBB semoga menjadi jalan bagi manusia untuk lebih menjaga lingkungan dan mempersiapkan bekal akhirat.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: